Sunday, 22 May 2011
¸.•´¯`•.♥ ”*°•✫ Menanti si soleh...¸.•´¯`•.♥ ”*°•✫
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Aku sedang menanti dia..
Seorang lelaki yang akan bergelar suami..
Seorang mukmin yang merindui syahid di jalan ALLAH..
Seorang hambaNYA yang senantiasa zikrullah..
Dia seorang lelaki yang tegas dan berani..
Dia tidak pernah takut untuk berkata benar..
Dia tidak pernah gentar melawan nafsu yang ingin menguasai diri..
Dia sentiasa mengajak aku berjuang berjihad fisabilillah..
Dia selalu menghiburkan aku..
Dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran..
Dengan zikir-zikir munajat..
Dengan surah-surah rindu yang dihafaznya..
Ketika aku leka diulik mimpi indah duniawi..
Dia menasihati ku supaya mengingati mati..
Ketika aku sedang asyik terpesona dengan buaian cinta dunia..
Dia menyedarkan aku betapa lazatnya lagi pesona cinta Yang Maha Esa..
Dia memang sentiasa kelihatan penat..
Matanya penat kerana membaca..
Suaranya lesu kerana penat mengaji dan berzikir..
Badannya letih kerana bermunajat di malam hari..
Dia sentiasa mengingati mati..
Baginya,dunia ini adalah pentas lakonan semata-mata..
Kita hambaNYA adalah pelakon..
Hasil keputusan lakonan kita akan diputuskan di padang Mahsyar nanti..
Dia sentiasa menjaga matanya dari berbelanja perkara-perkara maksiat..
Dia sentiasa mengajak aku mendalami ajaran Islam..
Dia seorang yang penyayang dan taat akan kedua ibu bapa..
Dia juga sentiasa berbakti untuk keluarga..
Dia sentiasa tabah dan sabar dalam menghadapi dugaan..
Baginya, dugaan-dugaan itulah yang akan menjahit semula..
Sejadah imannya yang terkoyak..
Lantaran mungkin kerana kekhilafannya sendiri..
Dia sentiasa menjaga sholatnya kerana itulah maruah dirinya..
Dia sentiasa bersedia menjadi imam dan pemimpin keluarga..
Dia tidak pernah berasa malu mempertahankan agama IslamNYA..
Kerana Islam adalah addin ALLAH yang sebenar-benarnya..
Dia sentiasa ingin mencontohi sifat-sifat mulia Rasullullah Shollallohu `Alayhi Wasallam...
Dia juga sentiasa berusaha mencintai kekasih agungnya..
Kekasih sejatinya dan kekal abadi..
yaitu ALLAHURABBI..
Dia selalu berdoa dan mengimpikan syurga..
Dia ingin mengajak aku ke sana sekali..
Kerana, di situlah tempat pertama wujudnya cinta..
Dia ingin bawa aku ke syurga yang abadi dan hakiki..
Aku mencintai dia kerana agamanya dan kerana cintanya kepada Maha Pencipta..
Andai dia hilangkan cintanya, maka hilanglah cintaku pada dia..
Cinta dia terhadap Maha Pencipta mendekatkan aku padaNYA..
Cinta Illahi jugalah yang menyebabkan aku memilih dia..
Siapakah dia..???
Aku juga tidak mengetahui siapakah dia jodoh ku..
Hanya Engkau Yang Maha Mengetahui segala sesuatu..
Doaku, semoga dia tercipta untuk ku..
Semoga aku bertemu jodoh dengan dia..
Kerana..
Dia pilihan ku....Insya Allah...Ameen3!
Thursday, 12 May 2011
Cerpen ~~> Sy redho ngn suami saya...<~~
"Assalamu'alaikum...," bisik Muhsin mengakhiri rakaat terakhirnya. Dibelakangnya Hasanah mengucap lafaz yang sama. Shalat jamaah usai. Seperti biasanya, sejak ia dinikahi Muhsin, Hasanah meraih tangan suaminya, disalami dan diciumnya.
"Bang..., boleh ngak saya bertanya," desisnya setelah keduanya selesai berzikir.
"Tentu saja, masalah apa?"
"Salaman...."
"Salaman? Ada apa? .....Bagaimana? ...Mengapa?"
"Kaum feminisme menganggap salaman seperti tadi adalah bukti pelecehan terhadap perempuan. Mengapa istri mesti meraih dan mencium tangan suaminya? Mengapa tidak sebaliknya? Bukankah itu tanda perempuan lebih rendah dari laki-laki? Bagaimana tanggapan Abang?"
"Oh, itu toh, Apakah Abang pernah memerintahkan Adik berbuat demikian?"
"Tidak."
"Atau menganjurkan?"
"Tidak."
"Mengapa Adik melakukannya?"
"Ng... mengapa ya? ....... Mungkin pertama, saya sering melihat ibu melakukan hal yang demikian kepada bapak. Kedua, naluri saya sebagai istri memerintahkan saya berbuat demikian. Ketiga, saya lihat Abang senang menerimanya. Saya bahagia jika suami merasa gembira dengan sesuatu yang saya perbuat."
"Adik merasa direndahkan?"
"Tidak."
"Sebenarnya inti dari yang adik tanyakan adalah salaman. Walaupun salaman pada mulanya dilakukan penduduk Yaman, Rasulullah SAW mentradisikannya di kalangan kaum Muslimin. Bahkan beliau menyatakan, 'Tiada dua orang Muslim bertemu lalu berjabat tangan, melainkan diampunkan dosa keduanya sebelum berpisah.' Salaman adalah lambang perdamaian dan kedamaian. Salaman tidak dilakukan oleh dua orang yang bermusuhan dan mendendam."
"Mencium tangan?"
"Itu dilakukan para sahabat kepada Nabi SAW."
"Jadi, salaman adalah sebuah tradisi kebaikan?"
"Ya, Rasulullah saw mengingatkan kaum Muslimin untuk tidak meremehkan suatu kebaikan walau sekadar menghadapi teman dengan muka yang manis. Apalagi menghadapi suami dan istri."
"Itukah alasan abang menerima uluran tangan saya?"
"Benar. Bukan rasa kebanggaan diri sebagai suami, saya menyambut uluran tangan itu. Tidak juga karena saya merasa lebih baik dari Adik. Abang sadar bahwa ketaqwaanlah yang menjadikan kemuliaan seseorang. Sedang taqwa dan iman itu bisa naik dan bisa turun. Suatu saat boleh jadi keadaan Abang lebih baik dari Adik. Pada saat yang lain, barangkali Abanglah yang memerlukan dorongan dan nasihat dari Adik. Apa dan bagaimanapun kondisi keimanan kita pada suatu saat, yang jelas salaman akan membawa kepada kedamaian.Ini kebaikan yang harus dihargai."
"Apakah feminisme merasakan nuansa ini?"
"Wallahu a'lam. Mereka selalu berpikir dari sisi lelaki dan perempuan. Tidak dari sebuah sisi yang utuh sebagai manusia hidup saling melengkapi. Jika seorang lelaki pembantu umum diperusahaan menghidangkan minuman kepada seorang direktris, maka hal itu adalah sebuah fenomena kerja fungsional. Bukan penghinaan kepada laki-laki. Namun jika seorang istri menghidangkan minuman kepada suaminya yang baru pulang kerja, maka itu mereka anggap sebagai pelecehan terhadap martabat perempuan. Padahal Allah telah menentukan keluarga sebagai sebuah struktur organisasi masyarakat dengan sebuah model kepemimpinan yang digariskan berdasarkan pertimbangan seluruh aspek kemanusiaan lelaki dan perempuan."
"Abang adalah pemimpin saya. Sayalah yang perlu meraih dan menciumi tangan Abang. Ini upaya kebaikan yang bisa saya lakukan."
"Jazakillahi khoiron. Sesungguhnya lurusnya jalan saya sebagai suami serta ketaatan Adik sebagai istri-lah yang menjadi tulang punggung keberhasilan kepemimpinan keluarga ini. Mengenai salaman tak ada salahnya jika suatu saat saya yang meraih dan mencium tangan Adik. Namun kenyataannya Adiklah yang selalu mendahului saya."
"Saya Ridho......"
eheheh,,,, so romantic ;)
"Bang..., boleh ngak saya bertanya," desisnya setelah keduanya selesai berzikir.
"Tentu saja, masalah apa?"
"Salaman...."
"Salaman? Ada apa? .....Bagaimana? ...Mengapa?"
"Kaum feminisme menganggap salaman seperti tadi adalah bukti pelecehan terhadap perempuan. Mengapa istri mesti meraih dan mencium tangan suaminya? Mengapa tidak sebaliknya? Bukankah itu tanda perempuan lebih rendah dari laki-laki? Bagaimana tanggapan Abang?"
"Oh, itu toh, Apakah Abang pernah memerintahkan Adik berbuat demikian?"
"Tidak."
"Atau menganjurkan?"
"Tidak."
"Mengapa Adik melakukannya?"
"Ng... mengapa ya? ....... Mungkin pertama, saya sering melihat ibu melakukan hal yang demikian kepada bapak. Kedua, naluri saya sebagai istri memerintahkan saya berbuat demikian. Ketiga, saya lihat Abang senang menerimanya. Saya bahagia jika suami merasa gembira dengan sesuatu yang saya perbuat."
"Adik merasa direndahkan?"
"Tidak."
"Sebenarnya inti dari yang adik tanyakan adalah salaman. Walaupun salaman pada mulanya dilakukan penduduk Yaman, Rasulullah SAW mentradisikannya di kalangan kaum Muslimin. Bahkan beliau menyatakan, 'Tiada dua orang Muslim bertemu lalu berjabat tangan, melainkan diampunkan dosa keduanya sebelum berpisah.' Salaman adalah lambang perdamaian dan kedamaian. Salaman tidak dilakukan oleh dua orang yang bermusuhan dan mendendam."
"Mencium tangan?"
"Itu dilakukan para sahabat kepada Nabi SAW."
"Jadi, salaman adalah sebuah tradisi kebaikan?"
"Ya, Rasulullah saw mengingatkan kaum Muslimin untuk tidak meremehkan suatu kebaikan walau sekadar menghadapi teman dengan muka yang manis. Apalagi menghadapi suami dan istri."
"Itukah alasan abang menerima uluran tangan saya?"
"Benar. Bukan rasa kebanggaan diri sebagai suami, saya menyambut uluran tangan itu. Tidak juga karena saya merasa lebih baik dari Adik. Abang sadar bahwa ketaqwaanlah yang menjadikan kemuliaan seseorang. Sedang taqwa dan iman itu bisa naik dan bisa turun. Suatu saat boleh jadi keadaan Abang lebih baik dari Adik. Pada saat yang lain, barangkali Abanglah yang memerlukan dorongan dan nasihat dari Adik. Apa dan bagaimanapun kondisi keimanan kita pada suatu saat, yang jelas salaman akan membawa kepada kedamaian.Ini kebaikan yang harus dihargai."
"Apakah feminisme merasakan nuansa ini?"
"Wallahu a'lam. Mereka selalu berpikir dari sisi lelaki dan perempuan. Tidak dari sebuah sisi yang utuh sebagai manusia hidup saling melengkapi. Jika seorang lelaki pembantu umum diperusahaan menghidangkan minuman kepada seorang direktris, maka hal itu adalah sebuah fenomena kerja fungsional. Bukan penghinaan kepada laki-laki. Namun jika seorang istri menghidangkan minuman kepada suaminya yang baru pulang kerja, maka itu mereka anggap sebagai pelecehan terhadap martabat perempuan. Padahal Allah telah menentukan keluarga sebagai sebuah struktur organisasi masyarakat dengan sebuah model kepemimpinan yang digariskan berdasarkan pertimbangan seluruh aspek kemanusiaan lelaki dan perempuan."
"Abang adalah pemimpin saya. Sayalah yang perlu meraih dan menciumi tangan Abang. Ini upaya kebaikan yang bisa saya lakukan."
"Jazakillahi khoiron. Sesungguhnya lurusnya jalan saya sebagai suami serta ketaatan Adik sebagai istri-lah yang menjadi tulang punggung keberhasilan kepemimpinan keluarga ini. Mengenai salaman tak ada salahnya jika suatu saat saya yang meraih dan mencium tangan Adik. Namun kenyataannya Adiklah yang selalu mendahului saya."
"Saya Ridho......"
eheheh,,,, so romantic ;)
Subhanallah...Sgt comey ble owg btudung,,,,Ayu jew.
Assalamualaikum..
sekadar perkongsian bersama..
Sebuah kisah...Bacalah dengan MATA HATI...
“Saya ingin bercerita mengenai kisah adik saya, Nur Annisa, seorang gadis yang baru menginjak dewasa tetapi agak kasar dan suka berkelakuan seperti lelaki. Ketika usianya mencecah 17 tahun perkembangan tingkah lakunya benar-benar membimbangkan ibu.”Dia sering membawa teman-teman lelakinya pulang ke rumah. Situasi ini menyebabkan ibu tidak senang tambahan pula ibu merupakan guru al-Quran. Bagi mengelakkan pergaulan yang terlalu bebas, ibu telah meminta adik memakai tudung. Permintaan ibu itu ditolaknya sehingga seringkali berlaku pertengkaran- pertengkaran kecil antara mereka.Pernah pada suatu masa, adik berkata dengan suara yang agak keras, “cuba mama tengok, jiran-jiran kita pun ada yang anaknya pakai tudung, tapi perangainya sama je macam orang yang tak pakai tudung. Sampai kawan-kawan annisa kat sekolah, yang pakai tudung pun selalu keluar dating dengan boyfriend diorang, pegang-pegang tangan. Ani ni, walaupun tak pakai tudung, tak pernah buat macam tu!”
Pada satu hari ada jiran yang baru pindah berhampiran rumah kami. Sebuah keluarga yang mempunyai enam orang anak yang masih kecil. Suaminya bernama Abu khoiri, (nama sebenarnya siapa, tak dapat dipastikan). Saya mengenalinya sewaktu di masjid. Setelah beberapa lama mereka tinggal berhampiran rumah kami, timbul desas-desus mengenai isteri Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga ada yang menggelarnya si buta, bisu dan tuli.
Perkara ini telah sampai ke pengetahuan adik.
Dia bertanya kepada saya, “abang, betul ke orang yang baru pindah itu, isterinya buta, bisu dan tuli?” Lalu saya menjawab sambil lewa, “kalau nak tau sangat, pergi rumah mereka, tanya sendiri” Rupa-rupanya adik mengambil serius kata-kata saya dan benar-benar pergi ke rumah Abu Khoiri. Sekembalinya dari rumah mereka, saya melihat perubahan yang benar-benar mendadak berlaku pada wajah adik. Wajahnya yang tak pernah muram atau lesu menjadi pucat lesi……entah apa yang dah berlaku?
Namun, selang dua hari kemudian, dia minta ibu buatkan tudung. Tudung yang labuh. Adik pakai baju labuh…… lengan panjang pula tu…saya sendiri jadi bingung..bingung campur syukur kepada Allah SWT kerana saya melihat perubahan yang ajaib..ya, saya kata kan ajaib kerana dia berubah seratus peratus!
Tiada lagi anak-anak muda atau teman-teman wanitanya yang datang ke rumah hanya untuk bercakap perkara-perkara yang tidak tentu arah… saya lihat, dia banyak merenung, banyak baca majalah Islam (biasanya dia suka beli majalah hiburan), dan saya lihat ibadahnya pun melebihi saya sendiri..tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, solat sunat nya..dan yang lebih menakjubkan lagi, bila kawan-kawan saya datang, dia menundukkan pandangan..Segala puji bagi Engkau wahai Allah, jerit hati saya..
Tidak lama kemudian, saya mendapat panggilan untuk bekerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan minyak CALTEX. Dua bulan saya bekerja di sana, saya mendapat khabar bahawa adik sakit tenat hingga ibu memanggil saya pulang ke rumah (rumah saya di Madiun). Dalam perjalanan, saya tak henti-henti berdoa kepada Allah SWT agar adik diberi kesembuhan, hanya itu yang mampu saya usahakan.
Ketika saya sampai di rumah..didepan pintu sudah ramai orang..hati berdebar-debar, tak dapat ditahan….. saya berlari masuk ke dalam rumah..saya lihat ibu menangis .. saya segera menghampiri ibu lantas memeluknya.. ……dalam esak tangisnya ibu memberitahu, “Dhi, adik boleh mengucapkan kalimat Syahadah diakhir hidupnya”..air mata ini tak dapat ditahan lagi…
Setelah selesai upacara pengkebumian dan lain-lainnya, saya masuk ke bilik adik. Saya lihat di atas mejanya terletak sebuah diari. Diari yang selalu adik tulis. Diari tempat adik menghabiskan waktunya sebelum tidur semasa hayatnya. Kemudian diari itu saya buka sehelai demi sehelai…hingga sampai pada satu halaman yang menguakmisteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hati ini. Perubahan yang terjadi ketika adik baru pulang dari rumah Abu khoiri..disitu tertera soal jawab antara adik dan isteri jiran kami itu. Butirannya seperti ini: Soaljawab (saya lihat di lembaran itu terdapat banyak bekas airmata)
Annisa: aku hairan, wajah wanita ini cerah dan bersinar seperti bidadari “mak cik.. wajah mak cik sangat muda dan cantik”
Isteri jiranku: Alhamdulillah ..sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati
Annisa: tapi mak cik kan dah ada anak enam ..tapi masih kelihatan cantik??
Isteri jiranku: Subhanallah. .sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT. Dan
bila Allah SWT berkehendak. .siapakah yang boleh menolaknya?
Annisa: Mak Cik..selama ini ibu saya selalu menyuruh saya memakai tudung..tapi saya selalu menolak kerana saya rasa tak ada masalah kalau saya tak pakai tudung asalkan saya berkelakuan baik.Saya tengok, banyak wanita yang pakai tudung tapi kelakuannya melebihi kami yang tak pakai..sampaikan saya tak pernah rasa nak pakai tudung.. pendapat makcik bagaimana?
Isteri jiranku: Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari hujung rambut hingga hujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggungjawabk an dihadapan Allah SWT nanti dan tudung adalah perlindungan untuk wanita ..
Annisa: tapi yang saya tengok, banyak wanita bertudung yang kelakuannya tak elok..
Isteri jiranku: Tudung hanyalah kain, tapi hakikat atau makna disebalik tudung itu sendiri yang harus kita fahami…
Annisa: apakah hakikat tudung ?
Isteri jiranku: Hakikat tudung adalah perlindungan zahir batin, lindungi mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhram kamu, lindungi lidah kamu dari mengumpat orang dan bercakap perkara yang sia-sia .. sentiasalah lazimi lidah dengan zikir kepada Allah SWT, lindungi telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu mahupun masyarakat, lindungi hidungmu dari mencium segala yang berbau busuk, lindungi tangan-tangan kamu dari berbuat sesuatu yang tidak senonoh, lindungi kaki kamu dari melangkah menuju maksiat, lindungi fikiran kamu dari berfikir perkara yang mengundang syaitan untuk memperdayai nafsu kamu, lindungi hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu sudah biasa, maka tudung yang kamu pakai akan menyinari hati kamu.. itulah hakikat tudung..
Annisa: mak cik, sekarang saya sudah jelas tentang erti tudung… mudah mudahan saya mampu pakai tudung. Tapi, macam mana saya nak buat semua tu?
Isteri jiranku: Duhai nisa, bila kamu memakai tudung, itulah kurniaan dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat , bila kamu mensyukuri rahmat itu, kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan-amalan ‘tudung’ hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT. Duhai nisa .ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan. .ketika ditiup sangkakala yang kedua, .pada saat roh-roh manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tiada rumput mahupun tumbuhan, ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gelita, ketika seluruh manusia ketakutan, ketika ibu tidak mempedulikan anaknya, anak tidak mempedulikan ibunya, sanak-saudara tidak kenal satu sama lain lagi, antara satu sama lain boleh menjadi musuh lantaran satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini, ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya mempedulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berpeluh kerana rasa takut yang luar biasa hingga tenggelam dirinya akibat peluh yang banyak, dan bermacam macam rupa-rupa bentuk manusia yang tergantung amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti haiwan, ada yang berbentuk seperti syaitan, semuanya menangis..menangis kerana hari itu Allah SWT murka…
belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu.Hingga ribuan tahun manusia dibiarkan Allah SWT dipadang mahsyar yang panas membara hinggalah sampai ke Timbangan Mizan. Hari itulah dipanggil hari Hisab..Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal pada hari ini, entah dengan apa nanti kita akan menjawab bila kita ditanya oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung. . . .Allah SWT. Sampai di sini sahaja kisah itu saya baca kerana di sini tulisannya terhenti dan saya lihat banyak titisan airmata yang jatuh di buku itu disebabkan bekasnya masih kelihatan...
Subhanallah …
Saya selak halaman berikutnya dan saya lihat tertera tulisan kecil dibawah tulisan itu “buta, tuli dan bisu..” wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain muhrimnya, wanita yang tidak pernah mahu mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT, wanita tidak pernah berbicara ghibah dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia.. “Tak tahan airmata ini pun jatuh”. Semoga Allah SWT menerima adikku disisinya.. Amin..
sekadar perkongsian bersama..
Sebuah kisah...Bacalah dengan MATA HATI...
“Saya ingin bercerita mengenai kisah adik saya, Nur Annisa, seorang gadis yang baru menginjak dewasa tetapi agak kasar dan suka berkelakuan seperti lelaki. Ketika usianya mencecah 17 tahun perkembangan tingkah lakunya benar-benar membimbangkan ibu.”Dia sering membawa teman-teman lelakinya pulang ke rumah. Situasi ini menyebabkan ibu tidak senang tambahan pula ibu merupakan guru al-Quran. Bagi mengelakkan pergaulan yang terlalu bebas, ibu telah meminta adik memakai tudung. Permintaan ibu itu ditolaknya sehingga seringkali berlaku pertengkaran- pertengkaran kecil antara mereka.Pernah pada suatu masa, adik berkata dengan suara yang agak keras, “cuba mama tengok, jiran-jiran kita pun ada yang anaknya pakai tudung, tapi perangainya sama je macam orang yang tak pakai tudung. Sampai kawan-kawan annisa kat sekolah, yang pakai tudung pun selalu keluar dating dengan boyfriend diorang, pegang-pegang tangan. Ani ni, walaupun tak pakai tudung, tak pernah buat macam tu!”
Pada satu hari ada jiran yang baru pindah berhampiran rumah kami. Sebuah keluarga yang mempunyai enam orang anak yang masih kecil. Suaminya bernama Abu khoiri, (nama sebenarnya siapa, tak dapat dipastikan). Saya mengenalinya sewaktu di masjid. Setelah beberapa lama mereka tinggal berhampiran rumah kami, timbul desas-desus mengenai isteri Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga ada yang menggelarnya si buta, bisu dan tuli.
Perkara ini telah sampai ke pengetahuan adik.
Dia bertanya kepada saya, “abang, betul ke orang yang baru pindah itu, isterinya buta, bisu dan tuli?” Lalu saya menjawab sambil lewa, “kalau nak tau sangat, pergi rumah mereka, tanya sendiri” Rupa-rupanya adik mengambil serius kata-kata saya dan benar-benar pergi ke rumah Abu Khoiri. Sekembalinya dari rumah mereka, saya melihat perubahan yang benar-benar mendadak berlaku pada wajah adik. Wajahnya yang tak pernah muram atau lesu menjadi pucat lesi……entah apa yang dah berlaku?
Namun, selang dua hari kemudian, dia minta ibu buatkan tudung. Tudung yang labuh. Adik pakai baju labuh…… lengan panjang pula tu…saya sendiri jadi bingung..bingung campur syukur kepada Allah SWT kerana saya melihat perubahan yang ajaib..ya, saya kata kan ajaib kerana dia berubah seratus peratus!
Tiada lagi anak-anak muda atau teman-teman wanitanya yang datang ke rumah hanya untuk bercakap perkara-perkara yang tidak tentu arah… saya lihat, dia banyak merenung, banyak baca majalah Islam (biasanya dia suka beli majalah hiburan), dan saya lihat ibadahnya pun melebihi saya sendiri..tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, solat sunat nya..dan yang lebih menakjubkan lagi, bila kawan-kawan saya datang, dia menundukkan pandangan..Segala puji bagi Engkau wahai Allah, jerit hati saya..
Tidak lama kemudian, saya mendapat panggilan untuk bekerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan minyak CALTEX. Dua bulan saya bekerja di sana, saya mendapat khabar bahawa adik sakit tenat hingga ibu memanggil saya pulang ke rumah (rumah saya di Madiun). Dalam perjalanan, saya tak henti-henti berdoa kepada Allah SWT agar adik diberi kesembuhan, hanya itu yang mampu saya usahakan.
Ketika saya sampai di rumah..didepan pintu sudah ramai orang..hati berdebar-debar, tak dapat ditahan….. saya berlari masuk ke dalam rumah..saya lihat ibu menangis .. saya segera menghampiri ibu lantas memeluknya.. ……dalam esak tangisnya ibu memberitahu, “Dhi, adik boleh mengucapkan kalimat Syahadah diakhir hidupnya”..air mata ini tak dapat ditahan lagi…
Setelah selesai upacara pengkebumian dan lain-lainnya, saya masuk ke bilik adik. Saya lihat di atas mejanya terletak sebuah diari. Diari yang selalu adik tulis. Diari tempat adik menghabiskan waktunya sebelum tidur semasa hayatnya. Kemudian diari itu saya buka sehelai demi sehelai…hingga sampai pada satu halaman yang menguakmisteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hati ini. Perubahan yang terjadi ketika adik baru pulang dari rumah Abu khoiri..disitu tertera soal jawab antara adik dan isteri jiran kami itu. Butirannya seperti ini: Soaljawab (saya lihat di lembaran itu terdapat banyak bekas airmata)
Annisa: aku hairan, wajah wanita ini cerah dan bersinar seperti bidadari “mak cik.. wajah mak cik sangat muda dan cantik”
Isteri jiranku: Alhamdulillah ..sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati
Annisa: tapi mak cik kan dah ada anak enam ..tapi masih kelihatan cantik??
Isteri jiranku: Subhanallah. .sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT. Dan
bila Allah SWT berkehendak. .siapakah yang boleh menolaknya?
Annisa: Mak Cik..selama ini ibu saya selalu menyuruh saya memakai tudung..tapi saya selalu menolak kerana saya rasa tak ada masalah kalau saya tak pakai tudung asalkan saya berkelakuan baik.Saya tengok, banyak wanita yang pakai tudung tapi kelakuannya melebihi kami yang tak pakai..sampaikan saya tak pernah rasa nak pakai tudung.. pendapat makcik bagaimana?
Isteri jiranku: Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari hujung rambut hingga hujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggungjawabk an dihadapan Allah SWT nanti dan tudung adalah perlindungan untuk wanita ..
Annisa: tapi yang saya tengok, banyak wanita bertudung yang kelakuannya tak elok..
Isteri jiranku: Tudung hanyalah kain, tapi hakikat atau makna disebalik tudung itu sendiri yang harus kita fahami…
Annisa: apakah hakikat tudung ?
Isteri jiranku: Hakikat tudung adalah perlindungan zahir batin, lindungi mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhram kamu, lindungi lidah kamu dari mengumpat orang dan bercakap perkara yang sia-sia .. sentiasalah lazimi lidah dengan zikir kepada Allah SWT, lindungi telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu mahupun masyarakat, lindungi hidungmu dari mencium segala yang berbau busuk, lindungi tangan-tangan kamu dari berbuat sesuatu yang tidak senonoh, lindungi kaki kamu dari melangkah menuju maksiat, lindungi fikiran kamu dari berfikir perkara yang mengundang syaitan untuk memperdayai nafsu kamu, lindungi hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu sudah biasa, maka tudung yang kamu pakai akan menyinari hati kamu.. itulah hakikat tudung..
Annisa: mak cik, sekarang saya sudah jelas tentang erti tudung… mudah mudahan saya mampu pakai tudung. Tapi, macam mana saya nak buat semua tu?
Isteri jiranku: Duhai nisa, bila kamu memakai tudung, itulah kurniaan dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha Pemberi Rahmat , bila kamu mensyukuri rahmat itu, kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan-amalan ‘tudung’ hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT. Duhai nisa .ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan. .ketika ditiup sangkakala yang kedua, .pada saat roh-roh manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tiada rumput mahupun tumbuhan, ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gelita, ketika seluruh manusia ketakutan, ketika ibu tidak mempedulikan anaknya, anak tidak mempedulikan ibunya, sanak-saudara tidak kenal satu sama lain lagi, antara satu sama lain boleh menjadi musuh lantaran satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini, ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya mempedulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berpeluh kerana rasa takut yang luar biasa hingga tenggelam dirinya akibat peluh yang banyak, dan bermacam macam rupa-rupa bentuk manusia yang tergantung amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti haiwan, ada yang berbentuk seperti syaitan, semuanya menangis..menangis kerana hari itu Allah SWT murka…
belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu.Hingga ribuan tahun manusia dibiarkan Allah SWT dipadang mahsyar yang panas membara hinggalah sampai ke Timbangan Mizan. Hari itulah dipanggil hari Hisab..Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal pada hari ini, entah dengan apa nanti kita akan menjawab bila kita ditanya oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung. . . .Allah SWT. Sampai di sini sahaja kisah itu saya baca kerana di sini tulisannya terhenti dan saya lihat banyak titisan airmata yang jatuh di buku itu disebabkan bekasnya masih kelihatan...
Subhanallah …
Saya selak halaman berikutnya dan saya lihat tertera tulisan kecil dibawah tulisan itu “buta, tuli dan bisu..” wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain muhrimnya, wanita yang tidak pernah mahu mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT, wanita tidak pernah berbicara ghibah dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia.. “Tak tahan airmata ini pun jatuh”. Semoga Allah SWT menerima adikku disisinya.. Amin..
Wednesday, 11 May 2011
JAWAPAN DARI ALLAH SWT : KENAPA AKU TAK KAHWIN-KAHWIN LAGI ?
1- KITA BERTANYA : KENAPA SEHINGGA KINI AKU BELUM ADA JODOH, SIAPAKAH YANG LAYAK UNTUK AKU ?
ALLAH MENJAWAB :
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." [Surah An Nur : Ayat 26]
2- KITA BERTANYA : AKU ORANG BUJANG LAGI MISKIN, MAKAN DAN MINUM PUN CUKUP HANYA UNTUK KEPERLUAN SENDIRI. APAKAH AKU LAYAK UNTUK BERKAHWIN ?
ALLAH MENJAWAB :
"Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan.
Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui." [Surah An Nur : Ayat 32]
3- KITA BERTANYA : TAPI ORANG MASIH LAGI MENGATAKAN AKU BELUM LAGI MAMPU BERKAHWIN ?
ALLAH MENJAWAB:
"Dan orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan berkahwin, hendaklah mereka menjaga kehormatannya sehingga Allah memberi kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya.." [Surah An Nur : Ayat 33]
4- KITA BERTANYA : WALAUPUN MASIH BELUM MAMPU UNTUK BERKAHWIN AKU JUGA INGIN HIDUP BAHAGIA SEPERTI INSAN-INSAN LAIN, BERKASIH SAYANG, MEMPUNYAI PASANGAN HIDUP DAN ZURIAT, APAKAH AKU LAYAK UNTUK SEMUA ITU?
ALLAH MENJAWAB :
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.." [Surah Ar Rum : Ayat 21]
5- KITA BERTANYA : KALAU BEGITU AKU LAYAK LAH UNTUK BERKAHWIN, TAPI APAKAH CARANYA UNTUK MENCARI PASANGAN HIDUP?
ALLAH MENJAWAB :
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". [Surah Al Mu’min : Ayat 60]
6- KITA BERTANYA : AKU SUDAH BERDOA, TAPI SEHINGGA KINI BELUM LAGI DIMAKBULKAN DOANYA?
ALLAH MENJAWAB :
”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat”. [Surah Al-Baqarah : Ayat 153]
”Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. [Surah Alam Nasyrah : Ayat 5 – 6]
7- KITA BERTANYA : AKU TAHU SABAR ITU SEPARUH DARI IMAN. TAPI, APAKAH TIDAK ADA CARA LAIN YANG MAMPU AKU BUAT?
ALLAH MENJAWAB :
”Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. [Surah Muhammad : Ayat 7]
8- KITA BERTANYA : KALAU BEGITU, BAGAIMANAKAH CARANYA ?
ALLAH MENJAWAB :
"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agamaNya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Kuasa.." [Surah Al-Hajj : Ayat 40]
9- KITA BERTANYA : SETELAH SEMUA ITU DILAKUKAN, BILAKAH PULA ALLAH AKAN MENOLONG AKU?
ALLAH MENJAWAB :
"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.." [Surah Al-Baqarah : Ayat 214]
=============================================================
Itulah jawapan Allah buat orang yang bertanya..
Dan Allah swt, Tuhan Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang tidak akan menyalahi janji-janji NYA.
Inilah juga keyakinan yang PERLU ada pada setiap mukmin dan mukminat. Insyaallah..
Dibenarkan untuk Share.. ^_^
ALLAH MENJAWAB :
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." [Surah An Nur : Ayat 26]
2- KITA BERTANYA : AKU ORANG BUJANG LAGI MISKIN, MAKAN DAN MINUM PUN CUKUP HANYA UNTUK KEPERLUAN SENDIRI. APAKAH AKU LAYAK UNTUK BERKAHWIN ?
ALLAH MENJAWAB :
"Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan.
Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui." [Surah An Nur : Ayat 32]
3- KITA BERTANYA : TAPI ORANG MASIH LAGI MENGATAKAN AKU BELUM LAGI MAMPU BERKAHWIN ?
ALLAH MENJAWAB:
"Dan orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan berkahwin, hendaklah mereka menjaga kehormatannya sehingga Allah memberi kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya.." [Surah An Nur : Ayat 33]
4- KITA BERTANYA : WALAUPUN MASIH BELUM MAMPU UNTUK BERKAHWIN AKU JUGA INGIN HIDUP BAHAGIA SEPERTI INSAN-INSAN LAIN, BERKASIH SAYANG, MEMPUNYAI PASANGAN HIDUP DAN ZURIAT, APAKAH AKU LAYAK UNTUK SEMUA ITU?
ALLAH MENJAWAB :
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.." [Surah Ar Rum : Ayat 21]
5- KITA BERTANYA : KALAU BEGITU AKU LAYAK LAH UNTUK BERKAHWIN, TAPI APAKAH CARANYA UNTUK MENCARI PASANGAN HIDUP?
ALLAH MENJAWAB :
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". [Surah Al Mu’min : Ayat 60]
6- KITA BERTANYA : AKU SUDAH BERDOA, TAPI SEHINGGA KINI BELUM LAGI DIMAKBULKAN DOANYA?
ALLAH MENJAWAB :
”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat”. [Surah Al-Baqarah : Ayat 153]
”Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. [Surah Alam Nasyrah : Ayat 5 – 6]
7- KITA BERTANYA : AKU TAHU SABAR ITU SEPARUH DARI IMAN. TAPI, APAKAH TIDAK ADA CARA LAIN YANG MAMPU AKU BUAT?
ALLAH MENJAWAB :
”Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. [Surah Muhammad : Ayat 7]
8- KITA BERTANYA : KALAU BEGITU, BAGAIMANAKAH CARANYA ?
ALLAH MENJAWAB :
"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agamaNya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Kuasa.." [Surah Al-Hajj : Ayat 40]
9- KITA BERTANYA : SETELAH SEMUA ITU DILAKUKAN, BILAKAH PULA ALLAH AKAN MENOLONG AKU?
ALLAH MENJAWAB :
"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.." [Surah Al-Baqarah : Ayat 214]
=============================================================
Itulah jawapan Allah buat orang yang bertanya..
Dan Allah swt, Tuhan Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang tidak akan menyalahi janji-janji NYA.
Inilah juga keyakinan yang PERLU ada pada setiap mukmin dan mukminat. Insyaallah..
Dibenarkan untuk Share.. ^_^
Tuesday, 10 May 2011
Ak nak berubah!!!!! Tp??? Mcm2 dugaan ak dtg........
Dengan Nama Allah y Maha Pemurah lagi Maha Pengasih.
Aku bukanlah orang yang baik. Itu satu benda y pasti. Tapi aku nak jadi baik. Itu satu benda y susah sekali. Ya, memang aku ada niat nak berubah. Itu langkah pertama aku untuk berubah. Tapi langkah kedua aku selalu tak menjadi. Langkah kedua ialah buat perubahan. Itu tersangat susah.
Ada orang kata "senang je nak buat baik...". Ya..untuk orang-orang macam korang boleh la cakap macam tu sebab korang memang dah baik. Aku ni dalam suasana y susah untuk aku berubah.
Selalunya jika kita ikhlas ingin berubah ke arah lebih baik kerana Allah SWT, Allah SWT akan memudahkan urusan kita kan? Haa..y tu betul! sangat betul! Sebab lepas je aku niat nak berubah tu, aku berjumpa dengan kawan lama aku kat FB ni. Bukan kawan lama tapi kawan sekolah y kitorang tak pernah bertegur sapa. Aku luahkan masalah aku kat dia. Dia layan aku sangat baik. Malangnya dia perempuan. KENAPA MALANG PLAK?? Sebab...kitorang xboleh rapat sangat...dia menjaga dirinya. Tapi seingat aku, bila aku chat dengan dia y aku nak berubah, dia balas...
"betulkan niat awak nak berubah tu kerana Allah ye..kemudian solatlah.."
Aku beritahu dia y aku xreti solat...xpernah solat...aku sedih bila nak berubah tapi ambil wudhuk pun aku xtahu..
Dia balas...
"So..mulalah belajar solat.. =) "
Simple giler ayat dia kan? Just suruh betulkan niat & solat. Boleh caya ke minah ni???
Then, xlama selepas itu aku terbaca satu hadis Rasulullah SAW...
"Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khattab ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
sesungguhnya amal perbuatan itu disertai dengan niat & setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya kerana Allah & RasulNya, maka hijrahNya itu menuju Allah dan RasulNya. Barangsiapa hijrahnya kerana dunia yang ia harapkan atau kerana wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan."
[Diriwayatkan oleh 2 orang ahli hadis : Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abu Husain Mualim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-Naisaburi, di dalam kedua kitab tershahih si antara semua kitab hadis]
Patutlah si dia suruh aku betulkan niat. So, aku pun betulkan niat kerana Allah semata-mata. Aku pun sedar yang aku dah banyak sangat dosa. SANGAT BANYAK! aku takut aku mati dalam keadaan aku tengah buat dosa. Tak dapat aku bayangkan kalau aku mati sewaktu aku tengah berjudi, minum arak, atau pukul orang. Ya ALLAH, aku takut...
Tentang solat...aku tak tahu kenapa penting sangat solat ni...kan lebih baik kalau si dia suruh aku bersedekah ke, berzikir ke, baca Al-Quran ke..ni dia suruh aku solat plak..dah lah aku ni xtahu langsung tentang solat..huhu
Aku pernah dengar solat itu y membezakan orang Islam & kafir...fuh! biar betul..aku tak nak jadi orang kafir..nak jadi orang Islam..Ya Allah..bantulah aku..
Tetiba aku dapat inbox message kat FB ni..dari si dia...
Hadis Nabi...
Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra. berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Islam dibangun atas lima pilar : (1) PERSAKSIAN BAHAWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD RASUL ALLAH, (2) MENDIRIKAN SOLAT, (3) MENGELUARKAN ZAKAT, (4) MELAKSANAKAN IBADAH HAJI, dan (5) BERPUASA RAMADHAN."
[Hadis riwayat Bukhari & Muslim]
Patutlah solat itu penting..aku dah pun mengaku y Allah satu-satunya Tuhan & Nabi Muhammad itu pesuruh Allah SWT..seterusnya aku kenalah dirikan solat kan?
Sejak itu setiap kali aku chat dgn dia, dia mesti akan tanya "da mula belajar solat?"..aku pulak asyik jawab "belum lagi..susah la awak" dia akan balas "semoga awak diberi kekuatan sebelum terlambat.." dan selepas itu dia takkan balas pape mesej, chat, or komen dari aku.
Benda tu berlanjutan sehingga sebulan lamanya hingga tiba suatu hari y kitorang dah mula lost contact. Dia ada je online, tapi tak pernah tegur aku. Takpe lah..sekurang-kurangnya aku dapat baca post-post dia...ad satu Post status dia yang wat aku terkesan..
"Wahai manusia, jika kamu ditinggalkan oleh manusia y kamu kasihi, pasti kamu akan merintih..tapi jika Allah meninggalkan kamu, kamu tidak peduli..mengapa begitu? Sedarkah kamu bahawa jika Allah sudah membiarkan kamu, kamu hanya perlu menunggu dimasukkan ke neraka jahannamNya..tahu mengapa? kerana jika Allah meninggalkan mu, kamu akan terus dibiarkan dalam maksiat yang kamu lakukan. Hati kamu tidak akan terdetik lagi untuk bertaubat. Keadaan itu akan berlanjutan sehingga akhir hayatmu jika tiada usaha darimu untuk membuat perubahan..sesudah habis hayatmu di dunia, kamu akan dibangkitkan semula & pelbagai soalan akan ditanya kepadamu..tentang UMUR mu, HARTA mu..wallahu'alam~"
sangat takut! Sejak dari hari tu, aku berubah perlahan-lahan. Setiap kali keluar dengan kawan-kawan, aku dah mula hormati azan. Kawan-kawan aku tegur "perh..otai kite dah tobat r.."..aku mesti balas "wak lu..saje je nak diam..hehe" Ya Allah berilah aku kekuatan...selain tu, aku mula jaga cakap aku..tak mencarut sembarangan..aku mula layan you tube cara solat..aku beli buku cara belajar solat budak tadika sebab comel & aku pun tak pening nak baca panjang-panjang..hehe
Makin lama sedikit demi sedikit aku berubah... SERIUS aku cakap nak berubah BUKAN SENANG tapi kalau asyik bagi alasan, tu y rasa berubah tu macam payah sangat je..hehe
Alhamdulillah sekarang aku dapat rasa aku dijaga Allah..kalau aku di ajak ke PUB dengan kawan-kawan, aku elak untuk pergi, tapi kekadang pergi jugak sebab susah sangat nak elak. Tapi bila pergi tu, mesti aku balik awal..xlepak lama-lama dgn member aku. Aku g lepak kat tempat lain..lepak r kat mana-mana contohnya atas bukit tepi highway ke..macam jiwang kan?haha then tengok bulan, bintang..aku xperasan selama ni Allah dah bagi macam-macam nikmat kat aku..tapi aku sombong dengan Allah..aku buat macam-macam dosa..akan ada ketika aku teringat pesan si dia yang dah lama hilang dari hidup aku. Walau apa kita buat, betulkan niat & jaga solat. Terima kasih awak...semoga urusan awak dipermudahkan...
Aku bukanlah orang yang baik. Itu satu benda y pasti. Tapi aku nak jadi baik. Itu satu benda y susah sekali. Ya, memang aku ada niat nak berubah. Itu langkah pertama aku untuk berubah. Tapi langkah kedua aku selalu tak menjadi. Langkah kedua ialah buat perubahan. Itu tersangat susah.
Ada orang kata "senang je nak buat baik...". Ya..untuk orang-orang macam korang boleh la cakap macam tu sebab korang memang dah baik. Aku ni dalam suasana y susah untuk aku berubah.
Selalunya jika kita ikhlas ingin berubah ke arah lebih baik kerana Allah SWT, Allah SWT akan memudahkan urusan kita kan? Haa..y tu betul! sangat betul! Sebab lepas je aku niat nak berubah tu, aku berjumpa dengan kawan lama aku kat FB ni. Bukan kawan lama tapi kawan sekolah y kitorang tak pernah bertegur sapa. Aku luahkan masalah aku kat dia. Dia layan aku sangat baik. Malangnya dia perempuan. KENAPA MALANG PLAK?? Sebab...kitorang xboleh rapat sangat...dia menjaga dirinya. Tapi seingat aku, bila aku chat dengan dia y aku nak berubah, dia balas...
"betulkan niat awak nak berubah tu kerana Allah ye..kemudian solatlah.."
Aku beritahu dia y aku xreti solat...xpernah solat...aku sedih bila nak berubah tapi ambil wudhuk pun aku xtahu..
Dia balas...
"So..mulalah belajar solat.. =) "
Simple giler ayat dia kan? Just suruh betulkan niat & solat. Boleh caya ke minah ni???
Then, xlama selepas itu aku terbaca satu hadis Rasulullah SAW...
"Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khattab ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
sesungguhnya amal perbuatan itu disertai dengan niat & setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya kerana Allah & RasulNya, maka hijrahNya itu menuju Allah dan RasulNya. Barangsiapa hijrahnya kerana dunia yang ia harapkan atau kerana wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan."
[Diriwayatkan oleh 2 orang ahli hadis : Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abu Husain Mualim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-Naisaburi, di dalam kedua kitab tershahih si antara semua kitab hadis]
Patutlah si dia suruh aku betulkan niat. So, aku pun betulkan niat kerana Allah semata-mata. Aku pun sedar yang aku dah banyak sangat dosa. SANGAT BANYAK! aku takut aku mati dalam keadaan aku tengah buat dosa. Tak dapat aku bayangkan kalau aku mati sewaktu aku tengah berjudi, minum arak, atau pukul orang. Ya ALLAH, aku takut...
Tentang solat...aku tak tahu kenapa penting sangat solat ni...kan lebih baik kalau si dia suruh aku bersedekah ke, berzikir ke, baca Al-Quran ke..ni dia suruh aku solat plak..dah lah aku ni xtahu langsung tentang solat..huhu
Aku pernah dengar solat itu y membezakan orang Islam & kafir...fuh! biar betul..aku tak nak jadi orang kafir..nak jadi orang Islam..Ya Allah..bantulah aku..
Tetiba aku dapat inbox message kat FB ni..dari si dia...
Hadis Nabi...
Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra. berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Islam dibangun atas lima pilar : (1) PERSAKSIAN BAHAWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD RASUL ALLAH, (2) MENDIRIKAN SOLAT, (3) MENGELUARKAN ZAKAT, (4) MELAKSANAKAN IBADAH HAJI, dan (5) BERPUASA RAMADHAN."
[Hadis riwayat Bukhari & Muslim]
Patutlah solat itu penting..aku dah pun mengaku y Allah satu-satunya Tuhan & Nabi Muhammad itu pesuruh Allah SWT..seterusnya aku kenalah dirikan solat kan?
Sejak itu setiap kali aku chat dgn dia, dia mesti akan tanya "da mula belajar solat?"..aku pulak asyik jawab "belum lagi..susah la awak" dia akan balas "semoga awak diberi kekuatan sebelum terlambat.." dan selepas itu dia takkan balas pape mesej, chat, or komen dari aku.
Benda tu berlanjutan sehingga sebulan lamanya hingga tiba suatu hari y kitorang dah mula lost contact. Dia ada je online, tapi tak pernah tegur aku. Takpe lah..sekurang-kurangnya aku dapat baca post-post dia...ad satu Post status dia yang wat aku terkesan..
"Wahai manusia, jika kamu ditinggalkan oleh manusia y kamu kasihi, pasti kamu akan merintih..tapi jika Allah meninggalkan kamu, kamu tidak peduli..mengapa begitu? Sedarkah kamu bahawa jika Allah sudah membiarkan kamu, kamu hanya perlu menunggu dimasukkan ke neraka jahannamNya..tahu mengapa? kerana jika Allah meninggalkan mu, kamu akan terus dibiarkan dalam maksiat yang kamu lakukan. Hati kamu tidak akan terdetik lagi untuk bertaubat. Keadaan itu akan berlanjutan sehingga akhir hayatmu jika tiada usaha darimu untuk membuat perubahan..sesudah habis hayatmu di dunia, kamu akan dibangkitkan semula & pelbagai soalan akan ditanya kepadamu..tentang UMUR mu, HARTA mu..wallahu'alam~"
sangat takut! Sejak dari hari tu, aku berubah perlahan-lahan. Setiap kali keluar dengan kawan-kawan, aku dah mula hormati azan. Kawan-kawan aku tegur "perh..otai kite dah tobat r.."..aku mesti balas "wak lu..saje je nak diam..hehe" Ya Allah berilah aku kekuatan...selain tu, aku mula jaga cakap aku..tak mencarut sembarangan..aku mula layan you tube cara solat..aku beli buku cara belajar solat budak tadika sebab comel & aku pun tak pening nak baca panjang-panjang..hehe
Makin lama sedikit demi sedikit aku berubah... SERIUS aku cakap nak berubah BUKAN SENANG tapi kalau asyik bagi alasan, tu y rasa berubah tu macam payah sangat je..hehe
Alhamdulillah sekarang aku dapat rasa aku dijaga Allah..kalau aku di ajak ke PUB dengan kawan-kawan, aku elak untuk pergi, tapi kekadang pergi jugak sebab susah sangat nak elak. Tapi bila pergi tu, mesti aku balik awal..xlepak lama-lama dgn member aku. Aku g lepak kat tempat lain..lepak r kat mana-mana contohnya atas bukit tepi highway ke..macam jiwang kan?haha then tengok bulan, bintang..aku xperasan selama ni Allah dah bagi macam-macam nikmat kat aku..tapi aku sombong dengan Allah..aku buat macam-macam dosa..akan ada ketika aku teringat pesan si dia yang dah lama hilang dari hidup aku. Walau apa kita buat, betulkan niat & jaga solat. Terima kasih awak...semoga urusan awak dipermudahkan...
✿¸.•❤• BidadaRi Solehah ✿¸.•❤•
♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥
.
Bismillahirrohmanirrohiim..
.
Wanita solehah..
Perlu diingat kecantikanmu bukan bahan tontonan..
Kecantikanmu bukan suatu kebanggaan..
Cantik rupamu perlu dihias dengan hiasan iman,ilmu & akhlak..
Indah pekertimu,elok peribadimu..
Pastinya kau idaman lElAki budiman..
Kau bakal serikandi terbilang..
Kau bakal isteri solehah di sisi seorang suami idaman..
Kau bakal ummi kesayangan buat insan yang bakal kau lahirkan..
Penyeri hidup kau & dia..
***
Entah suka datang menghiasi hari
Atau duka yang menghampiri
Cinta adalah berbagi
Karena sungguh, ya Akhi wa Ukhti!
Meski disemayamkan dalam dua ragawi
Sepasang kekasih hanya punya satu hati
Berbagi...
Itulah inti cinta sejati...
Ombak suka dan duka datang silih berganti...
Selalu terasa nikmat tersaji ...
Bila dirasakan oleh dua hati yang berfusi...
Cinta yang cepat timbul dan cepat lenyap,
yaitu cinta yang di dorong oleh kenikmatan.
Cinta yang lama timbul dan cepat lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kepentingan.
Cinta yang cepat timbul dan lama lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kebaikan.
Cinta yang lama timbul dan lama lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kenikmatan, kepentingan, dan kebaikan.
***
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustai?
Dengan setetes embun cinta yang kau berikan,
DIA anugerahkan lautan cinta.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau ingkari?
Dengan setetes air mata cinta yang kau keluarkan,
DIA titiskan jiwa bidadari surga di dunia.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau bohongi?
Dengan setetes keringat cinta yang kau usahakan,
DIA tumbuhkan pohon cinta yang berbuah bahagia.
~>
ISTRI yg sholehah memang benar bidadari di dunia ini
PEMATA yg amat berharga
HIASAN yg amat menawan
PENEGUH yg amat kukuh
Isteri yg solehah berbalut ILMU berselimut AKHLAK
Isteri yg solehah menembus QALBU
krna smua yg dia lakukan berasal dari keTULUSan hati,
dari keIKHLASan jiwa
Isteri yg sholehah adlh RIZKI yg tidak ternilai dari ALLAH,
Yg menggenggam segala kemuliaan, pemberi segala kebahgiaan
Wahai kaum MUSLIMIN, pilihlah wanita solehah dgn mensolehkan dirimu
Wahai wanita SHOLEHAH, jadilah BIDADARI dgn peribadi yg INDAH krna ALLAH semata........^_^
★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★
____▄████▄
__█████████▄
_███▀________█_██
███_____█___ _█_███
███▄__▄██____█_███
_███████____█__███
___████____██__███
__________██___██
_________██___██
________██___██
_______███__█_____▄████▄
______███__█_____████████
_____███ __█______██▀_▀███
_____███___█ ______█___███
_____██ ____█▄_______▄███
______█______█████████
_______█_______▀████▀
________███______██████
_______█████___████████
______███████_█████_███
_____███████████████_██
_____███████████████_██
_____██████████████_███
_____█████████████████
______███████████████
_______█████████████
_________█████████
___________██████
____________████
_____________██
______________█
____▄████▄___█
__█████████▄_█
_███▀________█_██
███_____█___ _█_███
███▄__▄██____█_███
_███████____█__███
___████____██__███
__________██___██
_________██___██
________██___██
_______███__█_____▄████▄
______███__█_____████████
_____███ __█______██▀_▀███
_____███___█ ______█___███
_____██ ____█▄_______▄███
______█______█████████
_______█_______▀████▀
.
Bismillahirrohmanirrohiim..
.
Wanita solehah..
Perlu diingat kecantikanmu bukan bahan tontonan..
Kecantikanmu bukan suatu kebanggaan..
Cantik rupamu perlu dihias dengan hiasan iman,ilmu & akhlak..
Indah pekertimu,elok peribadimu..
Pastinya kau idaman lElAki budiman..
Kau bakal serikandi terbilang..
Kau bakal isteri solehah di sisi seorang suami idaman..
Kau bakal ummi kesayangan buat insan yang bakal kau lahirkan..
Penyeri hidup kau & dia..
***
Entah suka datang menghiasi hari
Atau duka yang menghampiri
Cinta adalah berbagi
Karena sungguh, ya Akhi wa Ukhti!
Meski disemayamkan dalam dua ragawi
Sepasang kekasih hanya punya satu hati
Berbagi...
Itulah inti cinta sejati...
Ombak suka dan duka datang silih berganti...
Selalu terasa nikmat tersaji ...
Bila dirasakan oleh dua hati yang berfusi...
Cinta yang cepat timbul dan cepat lenyap,
yaitu cinta yang di dorong oleh kenikmatan.
Cinta yang lama timbul dan cepat lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kepentingan.
Cinta yang cepat timbul dan lama lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kebaikan.
Cinta yang lama timbul dan lama lenyap,
yaitu cinta yang didorong oleh kenikmatan, kepentingan, dan kebaikan.
***
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustai?
Dengan setetes embun cinta yang kau berikan,
DIA anugerahkan lautan cinta.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau ingkari?
Dengan setetes air mata cinta yang kau keluarkan,
DIA titiskan jiwa bidadari surga di dunia.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau bohongi?
Dengan setetes keringat cinta yang kau usahakan,
DIA tumbuhkan pohon cinta yang berbuah bahagia.
~>
ISTRI yg sholehah memang benar bidadari di dunia ini
PEMATA yg amat berharga
HIASAN yg amat menawan
PENEGUH yg amat kukuh
Isteri yg solehah berbalut ILMU berselimut AKHLAK
Isteri yg solehah menembus QALBU
krna smua yg dia lakukan berasal dari keTULUSan hati,
dari keIKHLASan jiwa
Isteri yg sholehah adlh RIZKI yg tidak ternilai dari ALLAH,
Yg menggenggam segala kemuliaan, pemberi segala kebahgiaan
Wahai kaum MUSLIMIN, pilihlah wanita solehah dgn mensolehkan dirimu
Wahai wanita SHOLEHAH, jadilah BIDADARI dgn peribadi yg INDAH krna ALLAH semata........^_^
★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★
____▄████▄
__█████████▄
_███▀________█_██
███_____█___ _█_███
███▄__▄██____█_███
_███████____█__███
___████____██__███
__________██___██
_________██___██
________██___██
_______███__█_____▄████▄
______███__█_____████████
_____███ __█______██▀_▀███
_____███___█ ______█___███
_____██ ____█▄_______▄███
______█______█████████
_______█_______▀████▀
________███______██████
_______█████___████████
______███████_█████_███
_____███████████████_██
_____███████████████_██
_____██████████████_███
_____█████████████████
______███████████████
_______█████████████
_________█████████
___________██████
____________████
_____________██
______________█
____▄████▄___█
__█████████▄_█
_███▀________█_██
███_____█___ _█_███
███▄__▄██____█_███
_███████____█__███
___████____██__███
__________██___██
_________██___██
________██___██
_______███__█_____▄████▄
______███__█_____████████
_____███ __█______██▀_▀███
_____███___█ ______█___███
_____██ ____█▄_______▄███
______█______█████████
_______█_______▀████▀
Monday, 9 May 2011
»-(¯`·.·´¯)-> pilihlah aku untuk ikhlas yaAllah.. i<-(¯`·.·´¯)-«
Orang yang sibuk melakukan kebaikan tidak akan sempat melihat kejahatan orang lain. Demikian kata2 hukama yang menerjah ruang fikiranku. Ah, betapa kurangnya kau melakukan kebaikan.. bisik hati kepada diri sendiri. Justeru, mata, telinga dan indera yang lain masih sempat melihat, menghidu dan menuturkan kejahatan orang lain. Terasa diri amat hina, ketika usia melonjak dengan begitu cepat, diri terasa masih merangkak-rangkak menyusur jalan taubat.
Betapa sekali-sekala melakukan kebaikan terasa hebat bukan kepalang. Tanpa sedar riak bertandang. Terasa ingin dipamerkan segala-galanya agar dipuji dan disanjung dengan kata-kata dan anugerah manusia. Biar terserlah siapa aku, bisik ego diri. Padahal nilai amal yang sebegitu tidak ada harganya walau sedebu. Apatah lagi ALLAH yang pastinya tidak akan menerima sebarang sekutu. Dan manusia pun akhirnya akan memandang sinis dan loya dengan ‘aku’ mu.
Apabila riak itu adalah tertipu dengan kehadiran manusia, sum’ah pula terpedaya tanpa kehadiran sesiapa. Walaupun sesiapa di mata tetapi di hati masih mengharap-harap amal yang kononnya disembunyikan itu diketahui juga oleh manusia. Ah, alangkah indah rasanya apabila amal yang cuba disembunyikan itu diketahui lalu diheboh-hebohkan pula. Ah, hebatnya dia! Begitu kata sanjung yang dijunjung. Pada ketika itu hati pun berbunga. Aduh, sum’ah lebih dasyat tipuannya daripada riak.
Apabila terlepas diri daripada keduanya, menanti pula musuh ketiga yang tidak kurang hebatnya... ujub! Takjub dan berasa hairan terhadap diri sendiri. Kali ini bukan pujian manusia yang terang dan bersembunyi yang diharapkan tetapi pujian diri terhadap diri sendiri. Betulkah ini aku? Alangkah hebatnya. Terasa diri bagaikan wali apabila amal ibadah mengatasi orang lain. Aku bukan manusia biasa. Aku tinggi mengatasi semua. Ujub hakikatnya lebih sukar dikesan dan dirawat berbanding riak dan sum’ah.
Bukan mudah untuk ikhlas. Semakin dicari terasa semakin misteri. Memang, ikhlas itu rahsia dalam rahsia ALLAH. Melakukan sesuatu kebaikan bukan kerana ALLAH..itu tidak ikhlas. Meninggalkan satu kejahatan bukan kerana ALLAH.. itupun tidak ikhlas. Kekadang begitu ikhlas hati ketika memulakan amal, tetapi sampai dipertengahan, kecundang oleh sesuatu yang selain ALLAH. Ya ALLAH, aku benar-benar pasrah. Perjuangan untuk ikhlas terlalu seru dan keliru. Bantu aku, memahami dan menangani rahsia ini.
Beribadahlah sehingga terasa penat untuk melakukan maksiat. Begitu pesan hukama yang menjadi kompas hati. Buatlah apa sahaja kebaikan sejak sebelum terbit fajar sehingga terbenam mentari. Ikhlas atau tidak jangan diperkirakan dulu. Jangan mengukur kesempurnaan di garis permulaan amal. Beramallah walau hati terganggu oleh mazmumah dan ikhlas diintai oleh riak dan sum’ah. Pedulikan ujub yang menanti masa untuk menyusup. Tega dan relakan sahaja.
Teringat apa yang dipesankan oleh Imam Ghazali ketika muridnya bertanya, “Tuan, bagaimana keadaanku ketika mulutku berzikir tetapi hatiku masih lalai?” Lalu Imam yang arif dalam soal keajaiban hati itu pun berkata,”Teruskanlah berzikir walau hatimu lalai kerana sekurang-kurangnya lidahmu akan terselamat daripada berkata-kata yang kotor dan sia-sia.”
Teringat pula apa yang pernah ditanyakan oleh Abu Hurairah kepadada Nabi Muhammad SAW tentang seorang yang mengerjakan solat tetapi masih mencuri. Lalu Rasulullah menegaskan solat itu lambat-laun akan menghilangkan tabiatnya yang buruk itu. Jadi, jika dirimu masih melakukan kejahatan, ingatlah itu bukan alasan untuk tidak dan berhenti melakukan kebaikan. Bahkan iringilah perbuatan dosa dengan kebaikan kerana kebaikan itu lambat cepat akan menghapuskan kejahatan.
Aku hanya insan kerdil di lautan rahsia ikhlas yang sangat dalam. Yang terjangkau olehku hanyalah sebutir percikan ombak dipermukaannya. Namun, aku juga hamba ALLAH yang berhak menuju-NYA. Ketika aku keliru, tunjukkanlah. Ketika aku lemah, perkukuhkanlah. Ketika alpa, ingatkanlah. Hanya Dikau wahai ALLAH yang berhak memilih sesiapa untuk dianugerahkan rasa ikhlas itu. Padaku hanya tadbir..pada-Mu segala takdir. Bantulah aku meluruskan tadbirku menjurus kepada takdir-Mu.
Pilihlah aku untuk ikhlas.. Amin!
Posted by ~syifaul haq~ at http://soffulmukhtaroh.blogspot.com/2011/01/pilihlah-aku-untuk-ikhlas-yaallah.html
Betapa sekali-sekala melakukan kebaikan terasa hebat bukan kepalang. Tanpa sedar riak bertandang. Terasa ingin dipamerkan segala-galanya agar dipuji dan disanjung dengan kata-kata dan anugerah manusia. Biar terserlah siapa aku, bisik ego diri. Padahal nilai amal yang sebegitu tidak ada harganya walau sedebu. Apatah lagi ALLAH yang pastinya tidak akan menerima sebarang sekutu. Dan manusia pun akhirnya akan memandang sinis dan loya dengan ‘aku’ mu.
Apabila riak itu adalah tertipu dengan kehadiran manusia, sum’ah pula terpedaya tanpa kehadiran sesiapa. Walaupun sesiapa di mata tetapi di hati masih mengharap-harap amal yang kononnya disembunyikan itu diketahui juga oleh manusia. Ah, alangkah indah rasanya apabila amal yang cuba disembunyikan itu diketahui lalu diheboh-hebohkan pula. Ah, hebatnya dia! Begitu kata sanjung yang dijunjung. Pada ketika itu hati pun berbunga. Aduh, sum’ah lebih dasyat tipuannya daripada riak.
Apabila terlepas diri daripada keduanya, menanti pula musuh ketiga yang tidak kurang hebatnya... ujub! Takjub dan berasa hairan terhadap diri sendiri. Kali ini bukan pujian manusia yang terang dan bersembunyi yang diharapkan tetapi pujian diri terhadap diri sendiri. Betulkah ini aku? Alangkah hebatnya. Terasa diri bagaikan wali apabila amal ibadah mengatasi orang lain. Aku bukan manusia biasa. Aku tinggi mengatasi semua. Ujub hakikatnya lebih sukar dikesan dan dirawat berbanding riak dan sum’ah.
Bukan mudah untuk ikhlas. Semakin dicari terasa semakin misteri. Memang, ikhlas itu rahsia dalam rahsia ALLAH. Melakukan sesuatu kebaikan bukan kerana ALLAH..itu tidak ikhlas. Meninggalkan satu kejahatan bukan kerana ALLAH.. itupun tidak ikhlas. Kekadang begitu ikhlas hati ketika memulakan amal, tetapi sampai dipertengahan, kecundang oleh sesuatu yang selain ALLAH. Ya ALLAH, aku benar-benar pasrah. Perjuangan untuk ikhlas terlalu seru dan keliru. Bantu aku, memahami dan menangani rahsia ini.
Beribadahlah sehingga terasa penat untuk melakukan maksiat. Begitu pesan hukama yang menjadi kompas hati. Buatlah apa sahaja kebaikan sejak sebelum terbit fajar sehingga terbenam mentari. Ikhlas atau tidak jangan diperkirakan dulu. Jangan mengukur kesempurnaan di garis permulaan amal. Beramallah walau hati terganggu oleh mazmumah dan ikhlas diintai oleh riak dan sum’ah. Pedulikan ujub yang menanti masa untuk menyusup. Tega dan relakan sahaja.
Teringat apa yang dipesankan oleh Imam Ghazali ketika muridnya bertanya, “Tuan, bagaimana keadaanku ketika mulutku berzikir tetapi hatiku masih lalai?” Lalu Imam yang arif dalam soal keajaiban hati itu pun berkata,”Teruskanlah berzikir walau hatimu lalai kerana sekurang-kurangnya lidahmu akan terselamat daripada berkata-kata yang kotor dan sia-sia.”
Teringat pula apa yang pernah ditanyakan oleh Abu Hurairah kepadada Nabi Muhammad SAW tentang seorang yang mengerjakan solat tetapi masih mencuri. Lalu Rasulullah menegaskan solat itu lambat-laun akan menghilangkan tabiatnya yang buruk itu. Jadi, jika dirimu masih melakukan kejahatan, ingatlah itu bukan alasan untuk tidak dan berhenti melakukan kebaikan. Bahkan iringilah perbuatan dosa dengan kebaikan kerana kebaikan itu lambat cepat akan menghapuskan kejahatan.
Aku hanya insan kerdil di lautan rahsia ikhlas yang sangat dalam. Yang terjangkau olehku hanyalah sebutir percikan ombak dipermukaannya. Namun, aku juga hamba ALLAH yang berhak menuju-NYA. Ketika aku keliru, tunjukkanlah. Ketika aku lemah, perkukuhkanlah. Ketika alpa, ingatkanlah. Hanya Dikau wahai ALLAH yang berhak memilih sesiapa untuk dianugerahkan rasa ikhlas itu. Padaku hanya tadbir..pada-Mu segala takdir. Bantulah aku meluruskan tadbirku menjurus kepada takdir-Mu.
Pilihlah aku untuk ikhlas.. Amin!
Posted by ~syifaul haq~ at http://soffulmukhtaroh.blogspot.com/2011/01/pilihlah-aku-untuk-ikhlas-yaallah.html
Cerpen: Ini Jalan Pilihanku
{ Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku; dan mudahkanlah bagiku tugasku; dan lepaskanlah simpulan dari lidahku, dan kurniakanlah aku ilham dari sisiMu agar apa yang ku kongsikan di sini terletak dalam redhaMu; dan peliharalah penulisan ini, serta si penulisnya, juga pembacanya agar kami sentiasa taat pada perintahMu dan tidak gentar dalam menegakkan agamaMu }
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerpen: Ini Jalan Pilihanku
Oleh: Muharikah
Berapa kali aku kata aku bukan belajar di London! Aku belajar di Swansea, di salah satu tempat di Wales!
“Aku dah bilang kat hang banyak kali dah! Kalau pergi London tu jangan buat perangai tak elok! Jangan malukan mak ayah! Kau pergi sana untuk belajar. Bukan untuk jadi pendakwah!”
Swansea ayah, Swansea! Bentak hatiku. Aku tak mengerti mengapa semua orang Malaysia menganggap jika belajar di UK itu maksudnya adalah belajar di London.
“Tak mengapa Sham, aku dok belajar di Ireland ni pun mak aku kata aku belajar di London.” Teringat kata-kata Izzul, teman serumahku di saat kami berbual.
Aku mengeluh di saat gagang telefon belum ditutup. Ayah masih meneruskan ceramahnya yang panjang lebar. Terasa bingit apabila suara garaunya menembusi gegendang telingaku.
“Aku dah bilang kat hang, dok London tu belajar. Buat apa nak enjoy-enjoy sangat. Bukan senang nak pergi overseas itu, tahu? Semua orang kampong ni tahu yang anak ayah pergi London. Mana aku nak letak muka jika kau balik tak bawa apa-apa selain bini kau tu je?”
Dia masih tidak berkata apa-apa. Membiarkan si ayah memuntahkan segala isi hatinya yang terbeku. Padanya ayah tidak mengerti apa-apa yang dialaminya di bumi berhawa dingin itu.
“Usrah-usrah tu bukan tak bagus. Aku suka anak aku jadi anak soleh. Tapi jangan sampai berlebih-lebihan. Jangan sampai kau tak study langsung. Nak belajar Islam itu belajar juga, tapi janganlah berlebihan. Islam itukan wasatiah. Berpada-pada. Kita jangan terlalu ekstrim. Biar Islam kita Islam hadhari.”
Teringat dulu ayah pernah bertanya kepadaku erti wasatiah. Dia jumpa dalam buku kitab kuning katanya. Aku katakan itu bermakna berbuat sesuatu biar pada kadarnya, tidak berlebihan dan tidak berkurangan.
“Ayah memang kecewa dengan kau, Sham. Kau tak kasihan ke pada mak ayah. Macam mana nanti kami nak tanggung malu jika kau balik tak bawak apa-apa? Kau nak cari kerja macam mana nanti? Nak tanggung anak bini kau lagi. Kau nak kasi mereka makan pasir ke?”
Aku merenung lantai di bawah telapak kakiku. Kosong. Di sisiku, bidadari yang menerangi rumah tanggaku duduk bersimpuh sambil menanti-nanti ucapan dari bibirku. Kasihan dia, tentu dia gundah melihat reaksiku berbicara dengan ayah di balik telefon.
Setiap kali aku mahu menjawab kata-kata ayahku, si bidadari menyentuh lembut bahuku dan membuka ayatNya yang menyirami api amarah hatiku;
“Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa.Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah keduanya perkataan yang baik.” (Al Isra’: 23)
Benarlah sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. Aku melirik dengan hati yang tenang pada wajah bercahaya si bidadari. Dia bukanlah dikalangan wanita yang dikatakan sebagai jelita. Hidung sedikit sepet, kulitnya sawa matang dan ada pancaran-pancaran jerawat di mukanya. Badannya sedikit gebu. Tapi aku tidak melihat kesemua itu kerana di saat aku ditanya oleh abang usrahku akan kriteria calon isteri pilihanku, jawapanku hanyalah; dia seorang akhwat yang mengikuti tarbiyah dan melaksanakan ajaran Islam. Sehingga ke hari ini, aku tidak pernah menyesal membuat pilihan itu.
“Ayah…” ujarku dengan nada yang lembut sambil menahan gelojak di hati yang tersinggung dek tuduhan-tuduhan si ayah.
“Ayah, Hisham sebenarnya bukan fail exam keseluruhan ayah. Hisham cuma fail satu modul sahaja.”
“Sama jelah . Kalau dah fail tu fail juga…” Ayah memotong.
“Bukan begitu. Maknanya Hisham boleh ambil balik modul itu dan lulus. Tak perlu pun nak kena ulang tahun.”
Aku membayangkan betapa terkejutnya ayah tatkala menerima surat keputusan peperiksaanku di kampung. Ditambah lagi abang sulungku pulang dari US tanpa membawa balik segulung ijazah. Hanya sebatang kara. Kini dia hanya menolong ayah menguruskan kedai runcit di kampung. Sedangkan dahulunya abang adalah pelajar terbaik sewaktu sekolah menengahnya.
“Abang ikut tabligh kot, Angah. Balik rumah asyik pakai baju putih je.” Begitu kata adik bongsuku tatkala ditanya. Abang enggan berbicara denganku. Aku sendiri tak mengerti kenapa. Mungkin berasa malu.
Barangkali kerana itu ayah melenting dan terkejut. Tapi Hisham tak ikut tabligh ayah! Hisham ikut tarbiyah!
“Modul periksa itu modul terakhir Hisham kena ambil. Tapi waktu periksa hari itu, Hawa dan Hisham kena demam panas. Hisham pergi juga ambil periksa waktu itu, walaupun tak dapat nak jawap soalan periksa betul-betul.”
Ayah berdengus kasar. Seolah-olah tidak berpuas hati dengan jawapanku.
“Apapun, ayah tak nak kamu gagal lagi. Kamu kalau ikut-ikut usrah pun jangan sampai tak belajar. Kita biasa-biasa sudahlah. Tak perlu sampai nak jadi pendakwah.”
Kadang-kadang aku kecewa mengapa ramai menganggap bahawa faktor utama kegagalan seseorang yang aktif menghadiri pertemuan-pertemuan ilmu itu adalah kerana kesibukannya. Ramai lagi manusia yang gagal dalam pelajaran tapi mereka itu sibuk dengan kefoyaan mereka berhibur serta menghabiskan masa dengan perkara yang langsung tidak berfaedah.
Pertemuanku dengan seorang sahabat yang memberi cahaya kepada kehidupanku kini adalah pertemuan yang paling membahagiakan hidupku. Sahabat itulah yang menjadi naqib usrahku dan menjodohkanku dengan Hawa. Saat aku jatuh cinta dengan tarbiyah, saat itulah aku mengetahui erti kepada makna kehidupannya di atas muka bumi ini.
“Kau sanggup berkorban duit dan masa semata-mata nak pergi usrah Sham? Get a life man! Takkan masa muda kau ni nak habiskan masa baca Quran je? Kau tak bosan ke dengar ceramah-ceramah? Ke hulu-hilir pergi entah kemana-mana entah. Kau boleh tolak tau kalau orang ajak kau. Kau jangan paksa diri Sham.’ Itulah kata-kata teman serumahku di kala mereka selalu melihat aku hilang dari bilikku.
“Tapi aku tak jumpa ketenangan dan kebahagian bila aku buat apa yang kita buat selama ini. Usha awek cun, main game, tengok wayang dan lepak-lepak. Mula-mula aku rasa best lah. Tapi lama-lama aku rasa boringlah.Hidup takde tujuan. Buat camtu pun aku rasa buang duit dan masa juga.”
“Kau memang dah berubahlah, Sham.” Di saat itu, aku mula merasakan hubunganku dengan teman serumahku semakin renggang. Nyata jalan kami adalah dua jalan berbeza. Pemikiran kami berbeza. Kesukaan kami begitu juga.
Aku berasa bahagia tatkala berjumpa dengan teman seperjuanganku namun aku sedih melihat teman serumahku masih leka dengan kefoya-foyaan sementara. Duhai teman, jika dikau mengetahui betapa nikmatnya jalan yang berliku namun penuh cahaya ini tentu kamu takkan tersilau dengan hiburan sementara di atas dunia ini. Kehidupan yang kau lalui sekarang ini adalah jalanyang gelap, yang tidak bermakna apa-apa walaupun kelak kita sama-sama pulang membawa segulung ijazah, kerana kehidupan sedemikian menjanjikan suka sebentar, tetapi duka selamanya di akhirat nanti.
“Dan sungguh akan Kami isikan neraka Jahanam dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati,tetapi tidak mempergunakannya untuk memahami dan memiliki mata tetapi tidak melihat dan memiliki telinga tetapi tidak mendengar. Mereka seperti haiwan ternak, bahkan lebih sesat lagi.” (Al A’raf: 7)
Aku berdoa agar keluargaku dan sahabat-sahabatku akan mendapat pancaran hidayah ini. Aku berdoa agar mereka menyintai ilmu, menyintai Islam dan mahu beramal dengannya. Kerana hidup di bumi UK ini, perbezaan antara kafir dan Islam adalah terang dan jelas. Minum arak, pergaulan bebas, pergi kelab malam dan makan babi adalah nyata perkara haram. Tetapi di Malaysia sangat sukar untuk menilai manakah Islam manakah yang bukan kerana orang Islam sendiri minum arak, pergi ke kelab malam dan berfoya-foya. Oleh kerana itu tidak hairan jika ramai graduan luar negara apabila pulang ke tanahair akan lebih dekat dengan Allah, kerana keadaan kehidupannya menjadikan dia sedemikian. Dia memerlukan Allah untuk hidup. Dia memerlukan Allah untuk menjadikan dia kuat menahan cabaran kekufuran. Sebab itu di saat sahabat-sahabat seperjuangan mengajaknya untuk belajar tentang agama Allah, hatinya tidak menolak, kerana dirasakan bahagia di saat hatinya dekat dengan Allah. Dan dia buntu memikirkan bagaimanakah lagi dia boleh membawa teman serumahnya mengikuti jalan yang dia ikuti kini.
“Wahai orang-orang yang beriman. Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (Al Anfal: 24)
Kerana itu Hisham ikut usrah ayah! Kerana Hisham mahu merasai cahaya itu! Dan Hisham mahu orang sekeliling Hisham turut merasai cahaya keimanan tersebut. Kegagalan yang Hisham hadapi sekarang ini bukanlah kerana kesibukan Hisham tapi adalah semata-mata kerana Allah mahu menguji Hisham. Sebab semakin Allah sayangkan hambanya semakin Allah berikannya ujian. Jangan ayah salahkan usrah hanya kerana Hisham gagal!
Mahu sahaja dilontarkan kata-kata itu kepada ayahnya yang separa uzur. Dia mahu ayahnya memahaminya walaupun sukar. Dan dia berazam untuk berbakti kepada ayah tatkala dia pulang nanti. Dia mahu tunjukkan bahawa apa yang dia dapat di negara orang putih ini adalah perkara yang terbaik pernah berlaku pada dirinya.
“Abang…” Lamunannya terhenti selepas sahaja dia meletakkan gagang telefon.
“Result abang dah dapat dah ini...” Siti Hawa berlari-lari anak sambil membawa sampul putih ke arahku.
Aku membuka sampul itu dengan penuh hati-hati dan perlahan-lahan..
“Alhamdulillah…” Aku menoleh ke arah isteriku dengan senyuman penuh makna.
Pantas jemariku mengambil telefon kelui di atas katil sambil menekan punat dial.
“Assalamualaikum, ayah. Hisham dapat first class honor...”
Dan di saat itu dia merasakan bahawa angin-angin sepoi bahasa di luar sana turut merasai keriangan hatinya…
(Sumber: Internet)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerpen: Ini Jalan Pilihanku
Oleh: Muharikah
Berapa kali aku kata aku bukan belajar di London! Aku belajar di Swansea, di salah satu tempat di Wales!
“Aku dah bilang kat hang banyak kali dah! Kalau pergi London tu jangan buat perangai tak elok! Jangan malukan mak ayah! Kau pergi sana untuk belajar. Bukan untuk jadi pendakwah!”
Swansea ayah, Swansea! Bentak hatiku. Aku tak mengerti mengapa semua orang Malaysia menganggap jika belajar di UK itu maksudnya adalah belajar di London.
“Tak mengapa Sham, aku dok belajar di Ireland ni pun mak aku kata aku belajar di London.” Teringat kata-kata Izzul, teman serumahku di saat kami berbual.
Aku mengeluh di saat gagang telefon belum ditutup. Ayah masih meneruskan ceramahnya yang panjang lebar. Terasa bingit apabila suara garaunya menembusi gegendang telingaku.
“Aku dah bilang kat hang, dok London tu belajar. Buat apa nak enjoy-enjoy sangat. Bukan senang nak pergi overseas itu, tahu? Semua orang kampong ni tahu yang anak ayah pergi London. Mana aku nak letak muka jika kau balik tak bawa apa-apa selain bini kau tu je?”
Dia masih tidak berkata apa-apa. Membiarkan si ayah memuntahkan segala isi hatinya yang terbeku. Padanya ayah tidak mengerti apa-apa yang dialaminya di bumi berhawa dingin itu.
“Usrah-usrah tu bukan tak bagus. Aku suka anak aku jadi anak soleh. Tapi jangan sampai berlebih-lebihan. Jangan sampai kau tak study langsung. Nak belajar Islam itu belajar juga, tapi janganlah berlebihan. Islam itukan wasatiah. Berpada-pada. Kita jangan terlalu ekstrim. Biar Islam kita Islam hadhari.”
Teringat dulu ayah pernah bertanya kepadaku erti wasatiah. Dia jumpa dalam buku kitab kuning katanya. Aku katakan itu bermakna berbuat sesuatu biar pada kadarnya, tidak berlebihan dan tidak berkurangan.
“Ayah memang kecewa dengan kau, Sham. Kau tak kasihan ke pada mak ayah. Macam mana nanti kami nak tanggung malu jika kau balik tak bawak apa-apa? Kau nak cari kerja macam mana nanti? Nak tanggung anak bini kau lagi. Kau nak kasi mereka makan pasir ke?”
Aku merenung lantai di bawah telapak kakiku. Kosong. Di sisiku, bidadari yang menerangi rumah tanggaku duduk bersimpuh sambil menanti-nanti ucapan dari bibirku. Kasihan dia, tentu dia gundah melihat reaksiku berbicara dengan ayah di balik telefon.
Setiap kali aku mahu menjawab kata-kata ayahku, si bidadari menyentuh lembut bahuku dan membuka ayatNya yang menyirami api amarah hatiku;
“Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa.Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah keduanya perkataan yang baik.” (Al Isra’: 23)
Benarlah sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. Aku melirik dengan hati yang tenang pada wajah bercahaya si bidadari. Dia bukanlah dikalangan wanita yang dikatakan sebagai jelita. Hidung sedikit sepet, kulitnya sawa matang dan ada pancaran-pancaran jerawat di mukanya. Badannya sedikit gebu. Tapi aku tidak melihat kesemua itu kerana di saat aku ditanya oleh abang usrahku akan kriteria calon isteri pilihanku, jawapanku hanyalah; dia seorang akhwat yang mengikuti tarbiyah dan melaksanakan ajaran Islam. Sehingga ke hari ini, aku tidak pernah menyesal membuat pilihan itu.
“Ayah…” ujarku dengan nada yang lembut sambil menahan gelojak di hati yang tersinggung dek tuduhan-tuduhan si ayah.
“Ayah, Hisham sebenarnya bukan fail exam keseluruhan ayah. Hisham cuma fail satu modul sahaja.”
“Sama jelah . Kalau dah fail tu fail juga…” Ayah memotong.
“Bukan begitu. Maknanya Hisham boleh ambil balik modul itu dan lulus. Tak perlu pun nak kena ulang tahun.”
Aku membayangkan betapa terkejutnya ayah tatkala menerima surat keputusan peperiksaanku di kampung. Ditambah lagi abang sulungku pulang dari US tanpa membawa balik segulung ijazah. Hanya sebatang kara. Kini dia hanya menolong ayah menguruskan kedai runcit di kampung. Sedangkan dahulunya abang adalah pelajar terbaik sewaktu sekolah menengahnya.
“Abang ikut tabligh kot, Angah. Balik rumah asyik pakai baju putih je.” Begitu kata adik bongsuku tatkala ditanya. Abang enggan berbicara denganku. Aku sendiri tak mengerti kenapa. Mungkin berasa malu.
Barangkali kerana itu ayah melenting dan terkejut. Tapi Hisham tak ikut tabligh ayah! Hisham ikut tarbiyah!
“Modul periksa itu modul terakhir Hisham kena ambil. Tapi waktu periksa hari itu, Hawa dan Hisham kena demam panas. Hisham pergi juga ambil periksa waktu itu, walaupun tak dapat nak jawap soalan periksa betul-betul.”
Ayah berdengus kasar. Seolah-olah tidak berpuas hati dengan jawapanku.
“Apapun, ayah tak nak kamu gagal lagi. Kamu kalau ikut-ikut usrah pun jangan sampai tak belajar. Kita biasa-biasa sudahlah. Tak perlu sampai nak jadi pendakwah.”
Kadang-kadang aku kecewa mengapa ramai menganggap bahawa faktor utama kegagalan seseorang yang aktif menghadiri pertemuan-pertemuan ilmu itu adalah kerana kesibukannya. Ramai lagi manusia yang gagal dalam pelajaran tapi mereka itu sibuk dengan kefoyaan mereka berhibur serta menghabiskan masa dengan perkara yang langsung tidak berfaedah.
Pertemuanku dengan seorang sahabat yang memberi cahaya kepada kehidupanku kini adalah pertemuan yang paling membahagiakan hidupku. Sahabat itulah yang menjadi naqib usrahku dan menjodohkanku dengan Hawa. Saat aku jatuh cinta dengan tarbiyah, saat itulah aku mengetahui erti kepada makna kehidupannya di atas muka bumi ini.
“Kau sanggup berkorban duit dan masa semata-mata nak pergi usrah Sham? Get a life man! Takkan masa muda kau ni nak habiskan masa baca Quran je? Kau tak bosan ke dengar ceramah-ceramah? Ke hulu-hilir pergi entah kemana-mana entah. Kau boleh tolak tau kalau orang ajak kau. Kau jangan paksa diri Sham.’ Itulah kata-kata teman serumahku di kala mereka selalu melihat aku hilang dari bilikku.
“Tapi aku tak jumpa ketenangan dan kebahagian bila aku buat apa yang kita buat selama ini. Usha awek cun, main game, tengok wayang dan lepak-lepak. Mula-mula aku rasa best lah. Tapi lama-lama aku rasa boringlah.Hidup takde tujuan. Buat camtu pun aku rasa buang duit dan masa juga.”
“Kau memang dah berubahlah, Sham.” Di saat itu, aku mula merasakan hubunganku dengan teman serumahku semakin renggang. Nyata jalan kami adalah dua jalan berbeza. Pemikiran kami berbeza. Kesukaan kami begitu juga.
Aku berasa bahagia tatkala berjumpa dengan teman seperjuanganku namun aku sedih melihat teman serumahku masih leka dengan kefoya-foyaan sementara. Duhai teman, jika dikau mengetahui betapa nikmatnya jalan yang berliku namun penuh cahaya ini tentu kamu takkan tersilau dengan hiburan sementara di atas dunia ini. Kehidupan yang kau lalui sekarang ini adalah jalanyang gelap, yang tidak bermakna apa-apa walaupun kelak kita sama-sama pulang membawa segulung ijazah, kerana kehidupan sedemikian menjanjikan suka sebentar, tetapi duka selamanya di akhirat nanti.
“Dan sungguh akan Kami isikan neraka Jahanam dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati,tetapi tidak mempergunakannya untuk memahami dan memiliki mata tetapi tidak melihat dan memiliki telinga tetapi tidak mendengar. Mereka seperti haiwan ternak, bahkan lebih sesat lagi.” (Al A’raf: 7)
Aku berdoa agar keluargaku dan sahabat-sahabatku akan mendapat pancaran hidayah ini. Aku berdoa agar mereka menyintai ilmu, menyintai Islam dan mahu beramal dengannya. Kerana hidup di bumi UK ini, perbezaan antara kafir dan Islam adalah terang dan jelas. Minum arak, pergaulan bebas, pergi kelab malam dan makan babi adalah nyata perkara haram. Tetapi di Malaysia sangat sukar untuk menilai manakah Islam manakah yang bukan kerana orang Islam sendiri minum arak, pergi ke kelab malam dan berfoya-foya. Oleh kerana itu tidak hairan jika ramai graduan luar negara apabila pulang ke tanahair akan lebih dekat dengan Allah, kerana keadaan kehidupannya menjadikan dia sedemikian. Dia memerlukan Allah untuk hidup. Dia memerlukan Allah untuk menjadikan dia kuat menahan cabaran kekufuran. Sebab itu di saat sahabat-sahabat seperjuangan mengajaknya untuk belajar tentang agama Allah, hatinya tidak menolak, kerana dirasakan bahagia di saat hatinya dekat dengan Allah. Dan dia buntu memikirkan bagaimanakah lagi dia boleh membawa teman serumahnya mengikuti jalan yang dia ikuti kini.
“Wahai orang-orang yang beriman. Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (Al Anfal: 24)
Kerana itu Hisham ikut usrah ayah! Kerana Hisham mahu merasai cahaya itu! Dan Hisham mahu orang sekeliling Hisham turut merasai cahaya keimanan tersebut. Kegagalan yang Hisham hadapi sekarang ini bukanlah kerana kesibukan Hisham tapi adalah semata-mata kerana Allah mahu menguji Hisham. Sebab semakin Allah sayangkan hambanya semakin Allah berikannya ujian. Jangan ayah salahkan usrah hanya kerana Hisham gagal!
Mahu sahaja dilontarkan kata-kata itu kepada ayahnya yang separa uzur. Dia mahu ayahnya memahaminya walaupun sukar. Dan dia berazam untuk berbakti kepada ayah tatkala dia pulang nanti. Dia mahu tunjukkan bahawa apa yang dia dapat di negara orang putih ini adalah perkara yang terbaik pernah berlaku pada dirinya.
“Abang…” Lamunannya terhenti selepas sahaja dia meletakkan gagang telefon.
“Result abang dah dapat dah ini...” Siti Hawa berlari-lari anak sambil membawa sampul putih ke arahku.
Aku membuka sampul itu dengan penuh hati-hati dan perlahan-lahan..
“Alhamdulillah…” Aku menoleh ke arah isteriku dengan senyuman penuh makna.
Pantas jemariku mengambil telefon kelui di atas katil sambil menekan punat dial.
“Assalamualaikum, ayah. Hisham dapat first class honor...”
Dan di saat itu dia merasakan bahawa angin-angin sepoi bahasa di luar sana turut merasai keriangan hatinya…
(Sumber: Internet)
¸❤ ❤ Doa istikharah ¸❤ ❤
{ Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku; dan mudahkanlah bagiku tugasku; dan lepaskanlah simpulan dari lidahku, dan kurniakanlah aku ilham dari sisiMu agar apa yang ku kongsikan di sini terletak dalam redhaMu; dan peliharalah penulisan ini, serta si penulisnya, juga pembacanya agar kami sentiasa taat pada perintahMu dan tidak gentar dalam menegakkan agamaMu }
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar. Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang tersembunyi.
Ya Allah, jika hal ini (***) dalam pengetahuanMu adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah daripadanya.
Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini (***) akan membawa bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”
Sunday, 8 May 2011
¸☆¨¸.¸.☆¨ '*☆.¸.☆ Surat sang MUJAHID wa MUJAHIDAH ¸☆¨¸.¸.☆¨ '*☆.¸.☆
"email drpd lelaki:
Assalamualaikum….
Ukhtuki fil aqidah…
...
Salam buatmu Safiyyah, pejuang agama yang begitu syahid. Mungkin kehadiran email ini benar-benar mengejutkan enti. Masih ingat siapa ana? Ana rasa sudah pasti enti sudah lupakan ana. Ana Ehsan Fahmi, Presiden nti dulu. Ingat? Apa khabar mujahidah dakwah ini? Menghilang tanpa khabar berita membuatkan ana hairan dan pelik. Ke mana perginya Safiyyah?
Ana dapat email enti dari Fatimah. Pertamanya…Safiyyah, maafkan ana kerana ana telah memperlekehkan semangat jihad enti. Ana hanya memandang luaran seorang wanita yang ana rasakan begitu lemah dan hanya menyusahkan barisan ikhwah untuk menjaga kalian. Ana silap…rupa-rupanya di sebalik kelembutan seorang wanita yang bernama Safiyyah, ada semangat jihad yang mengalir di setiap detik nafasnya.
Jujur ana katakan, kelu lidah ini tatkala mendengar berita bahawa enti sedang berjuang di Palestina. Allah..hinanya ana kerana suatu ketika dahulu analah yang paling hebat berbicara. Ana rasakan ana begitu hebat. Namun kini, ana hanya mampu menegakkan keadilan bagi insan-insan yang berkunjung ke mahkamah. Hanya itu yang mampu ana jihadkan. Sikitnya pahala jihad ini berbanding dengan nti….
Untuk pengetahun nti, setelah peristiwa di dewan tempoh hari, ana benar-benar rasa bersalah yang teramat sangat…. Ana cuba untuk mencari nti. Tapi ana rasakan nti cuba melarikan diri daripada ana. Reunion tempoh hari, ana berkobar-kobar untuk pergi kerna ana yakin nti akan turut hadir bersama. Malangnya enti tidak hadir… dari situlah ana ketahui ke mana nti menghilang…
Safiyyah, sebenarnya dari mula detik kita bekerjasama sebagai Presiden dan Timbalan Presiden, sudah terdetik di hati ini, menanam impian akan memiliki seorang insan yang bernama Safiyyah. Namun, ana cuba menepis gelodak perasaan ini dengan sengaja memperlekehkan nti. Sedangkan di dalam hati ini begitu menyukai peribadi nti. Maafkan ana kerana telah melukakan hati nti selama ini.
Di sini, ana membawa suatu harapan yang tulus suci. Setelah sekian lama ana pendam, hari ini ana tekad nyatakan. Malam ini, ana Ehsan Fahmi bin Muzakir ingin melamar Safiyyah Hanisa binti Ismail sebagai sayap kiri perjuangan ana, kiranya sudilah nti menerima ana yang tidak seberapa ini. Ana ingin kita bersama menelusuri baitul dakwah ini agar bisa kita melestari sebuah daulah jua khilafah islamiyyah…
Salam jihad dari ana…
Ehsan Fahmi
2 Januari 2011
10.45 pm
jawapan daripada wanita:
Salam ku utus buatmu rakan jihadku dari bumi Palestina tercinta. Jujur ana katakan, ana agak terkejut menerima email dari enta. Setelah agak lama kita tak bersua, kehadiran email membuatkan hati ana berbolak balik. Tika ini ana baru pulang dari hospital dan baru sahaja menghayati panorama malam bumi Palestina tercinta.
Ehsan Fahmi…setelah sekian lama, kini baru enta muncul. Lihatlah betapa egonya diri enta. Buat pengetahuanmu Ehsan, diri ini juga telah lama jatuh hati pada peribadimu. Ana kagum melihat semangat jihadmu. Ana senantiasa berdoa agar Allah kurniakan enta buat ana supaya dapat bersama-sama kita mengharungi perjalanan dakwah ini bersama. Namun, setelah peristiwa di dewan….hati ana begitu terguris dengan kata-kata enta. Aduh….adakah salah semangat jihad ana ini? Tak pa…ana abaikan…
Ana tidak mahu berjumpa dengan nta setelah peristiwa itu kerana ana rasa malu sangat. Ana rasakan ana tidak layak memiliki semangat jihad itu. Lantas tertanam satu keazaman dalam diri ana, ana akan buktikan cinta ana terhadap perjuangan Islam melebihi segala-galanya. Tika membaca kiriman email ini, ana ingin katakan “ YA..” ana ingin menjadi sayap kiri perjuangan nta.
Namun…ana bangun dan berfikir untuk seketika sebelum mengemukakan jawapan. Ana duduk di jendela, memandang bumi Palestina ini. Di kejauhan kedengaran bunyi letupan di sana sini. Ana tersenyum. Ana sudah temui jawapan. Maafkan ana Ehsan Fahmi. Suatu ketika dahulu, ya..ana akui, ana punya perasaan pada nta. Namun, sejak kali pertama ana jejakkan kaki di sini, tidak ada apa yang ana runsingkan lagi. Setiap hari yang meniti di dalam doa ana ialah mati syahid sahaja…
Buat Ehsan Fahmi, ana tidak dapat menerima lamaran enta. Izinkan ana menjadi wanita yang begitu mencintai syahid. Ana sudah tekad, diri ini hanya untuk Islam semata. Carilah gadis lain yang bakal bersamamu menelusuri baitul dakwah yang ingin enta bina. Ana bukanlah gadis yang dicari kerana ana sudahpun berkahwin dengan kematian. Kematian di bumi Palestina ini. Untuk pengetahuan, ana sudah mendaftar diri sebagai barisan pejuang akhawat yang akan menyerang tebing barat, Gaza pada Selasa ini. Restu ibu dan ayah sudah ana pohon. Petunjuk dari Ilahi sudah ana pohon. Jadi…bersiap sedialah ana untuk gapai cita-cita ana, mati syahid sebagai mujahidah pembela agama!
Salam juang dari ana…
Safiyyah Hanisah
Bumi Palestina
3 Januari 2011
9.35 pm.
Di "copy paste" melalui shbt fb ana...Agar benda ini menjadi contoh dalam diri ana...Kebetulan, nama penulis perempuan itu lebih kurang macam nama ana...Safiyyah juga...Cuma yang berbezanya, dia safiyyah Hanisah. Ana saffiyyah sahaja.. Hehehe...Sebab itulah ana post di dalam blog ana. Menjadi iktibar untuk ana. Terima kasih kepada penulis artikel sebenar. Barakallahu feek..^__^
(◕‿◕).Ya Allah berikan aku kekuatan!!! (◕‿◕)
Ya Allah,berikan aku kekuatan...
tatkala hati ini mula rasa berputus asa..
tatkala diri ini tak mampu lagi berdiri..
tatkala kecewa menguasai diri..
tatkala rasa sedih menghantui diri..
Ya Allah,berikan aku kekuatan...
walaupun diri ini sering melupakan Mu..
walaupun diri ini sering meninggalkanMu..
kerna aku tahu..
Kau takkan pernah melupakanku..
Ya Allah,berikan aku kekuatan..
Untuk aku menyusun langkah ini,
mengejar impian yang termaktub di hati,
mencari kebahagiaan yang hakiki...
dengan jalan yang yang Kau redhai..
Ya Allah,berikan aku kekuatan..
Kerna Kau lah tempat aku berlindung..
Kau lah tempat aku bermohon..
Kau lah yang selayaknya aku meminta..
Kerna diriku adalah hamba....
Ya Allah,berikan aku kekuatan..
kerna solatku..
ibadatku...
hidupku dan..
matiku...
hanya untuk Mu....
.O°o. .o°O B'munajat kpd illahi..O°o. .o°O.
(✿◠‿◠) (✿◠‿◠) (✿◠‿◠)
Ya ALLAH, luruskanlah hatiku,
Semoga lurus agamaku,
Bersihkanlah hatiku,
Semoga ikhlas selalu,
Tetapkanlah hatiku,
Supaya dapat menempuh ujian,
yang menipu daya.
Ya ALLAH yang menjaga hatiku,
Bersihkanlah hatiku supaya,
Mazmumahku tidak merosakkan,
Agamaku dan tidak merosakkan,
Kehidupan orang lain,
Kuatkanlah hatiku,
Semoga keyakinanku teguh,
Dan tidak mudah berubah.
Ya ALLAH, rasakanlah dalam hatiku,
Sentiasa bersama-MU,
Supaya aku rasa ada kawan yang melindungiku,
Supaya aku tidak sepi di dalam hidupku,
Supaya aku rasa malu melanggar suruhan-MU,
Dan aku siap siaga menunaikan perintahMU.
Wahai TUHAN yang membolak-balikkan hatiku,
Baikikan hatiku,
Supaya baik agamaku,
Supaya tiada khianat,
Tiada hasad dengki,
Dan dendam sesama manusia.
Wahai TUHAN, limpahkan dalam hatiku ini ilmu dan hikmah,
Supaya dapat menyuluh hatiku dan kehidupanku,
Supaya lahir dan batinku
Sentiasa bersyariat,
Supaya lahir dan batinku,
Sentiasa taat.
Ya ALLAH kabulkanlah doaku ini....aminnn...
Ya ALLAH, luruskanlah hatiku,
Semoga lurus agamaku,
Bersihkanlah hatiku,
Semoga ikhlas selalu,
Tetapkanlah hatiku,
Supaya dapat menempuh ujian,
yang menipu daya.
Ya ALLAH yang menjaga hatiku,
Bersihkanlah hatiku supaya,
Mazmumahku tidak merosakkan,
Agamaku dan tidak merosakkan,
Kehidupan orang lain,
Kuatkanlah hatiku,
Semoga keyakinanku teguh,
Dan tidak mudah berubah.
Ya ALLAH, rasakanlah dalam hatiku,
Sentiasa bersama-MU,
Supaya aku rasa ada kawan yang melindungiku,
Supaya aku tidak sepi di dalam hidupku,
Supaya aku rasa malu melanggar suruhan-MU,
Dan aku siap siaga menunaikan perintahMU.
Wahai TUHAN yang membolak-balikkan hatiku,
Baikikan hatiku,
Supaya baik agamaku,
Supaya tiada khianat,
Tiada hasad dengki,
Dan dendam sesama manusia.
Wahai TUHAN, limpahkan dalam hatiku ini ilmu dan hikmah,
Supaya dapat menyuluh hatiku dan kehidupanku,
Supaya lahir dan batinku
Sentiasa bersyariat,
Supaya lahir dan batinku,
Sentiasa taat.
Ya ALLAH kabulkanlah doaku ini....aminnn...
Saturday, 7 May 2011
♥~♥ CinTa MaHa ESA ♥~♥
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka…….
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang
besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab susutnya dosa-dosa mereka
dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku. sehingga kami semua berkumpul
bersama dengan santunan-Mu di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu……….
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah
yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ¨¯`♥ utkmu {calon Suamiku } .♥¨¯`Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
Bismillahirahmanirahim...
Wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudz-ku, imamku dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalananku nanti...
Apakah yang sedang kau lakukan di sana?
Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak...
Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cubaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat... mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat...
Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti...
Aku percaya Al Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu...
Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu...
Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya...
Aku percaya, kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri di sana, di belahan bumi manapun kau berada...
Aku pun begitu sayang...
Aku sedang belajar... belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna...
Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga Islami dan kluarga Qur’ani yang aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu... karna kau tahu? meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti...
Aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu...
Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah... seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa... seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu...
Akupun ingin menjadi ‘Aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya, saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yang lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘Aisyah”...
Aku ingin menjadi Fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja...
Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil dipelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu... cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku...
Usahaku ini tidak mudah sayang, begitupun usahamu...kuyakin itu...
Maka tetaplah dalam jihadmu...tetaplah dalam usahamu...tetaplah dalam ikhtiarmu... aku yakin kau kuat di sana, dan doakanlah agar akupun kuat di sini dalam jihad dan ikhtiarku...bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon... karna doa yang dapat menolongku...
Hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien... dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama...
Dan nanti...terimalah aku apa adanya jika aku belum tentu mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar... tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka... dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini...
Teruntukmu yang ada di sana, kuatlah...dan bersabarlah...
Bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya...aamiin...
Wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudz-ku, imamku dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalananku nanti...
Apakah yang sedang kau lakukan di sana?
Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak...
Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cubaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat... mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat...
Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti...
Aku percaya Al Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu...
Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu...
Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya...
Aku percaya, kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri di sana, di belahan bumi manapun kau berada...
Aku pun begitu sayang...
Aku sedang belajar... belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna...
Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga Islami dan kluarga Qur’ani yang aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu... karna kau tahu? meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti...
Aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu...
Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah... seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa... seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu...
Akupun ingin menjadi ‘Aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya, saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yang lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘Aisyah”...
Aku ingin menjadi Fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja...
Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil dipelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu... cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku...
Usahaku ini tidak mudah sayang, begitupun usahamu...kuyakin itu...
Maka tetaplah dalam jihadmu...tetaplah dalam usahamu...tetaplah dalam ikhtiarmu... aku yakin kau kuat di sana, dan doakanlah agar akupun kuat di sini dalam jihad dan ikhtiarku...bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon... karna doa yang dapat menolongku...
Hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien... dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama...
Dan nanti...terimalah aku apa adanya jika aku belum tentu mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar... tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka... dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini...
Teruntukmu yang ada di sana, kuatlah...dan bersabarlah...
Bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya...aamiin...
Kata2 Hasan Al-Banna.
{ Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku; dan mudahkanlah bagiku tugasku; dan lepaskanlah simpulan dari lidahku, dan kurniakanlah aku ilham dari sisiMu agar apa yang ku kongsikan di sini terletak dalam redhaMu; dan peliharalah penulisan ini, serta si penulisnya, juga pembacanya agar kami sentiasa taat pada perintahMu dan tidak gentar dalam menegakkan agamaMu }

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Akhir-akhir ini, saya rasa begitu tak berdaya. Allah uji dengan kelemahan. Dia hantarkan kesakitan, untuk menguji sejauh mana saya benar boleh bersabar. Dia ingin menguji sejauh mana saya yakin dengan ketentuanNya. Dia mahu uji apakah benar saya ini hamba yang sebenar-benar hamba. Dia mahu uji apa benar saya mampu mengota apa yang selalu dikata.
Sejujurnya, saya rasa saya gagal.
Saya rasa sakit dan saya banyak mengeluh. Saya rasa lemah dan saya biarkan diri rebah. Saya rasa sedih dan saya biarkan ia menguasai. Saya banyak termenung dan saya jadi lupa untuk kembali merenung.
Jadi saya pulang ke rumah di hujung minggu ingin mencari semula kekuatan. Alhamdulillah. Berada dekat dengan keluarga, saya rasa lebih gembira, lebih selamat, lebih kuat. Terasa begitu hebat nikmat keluarga.
Alhamdulillah. Hari ini saya blog-surfing seperti kebiasaan. Masya Allah. Sekilas terpandang potrait Imam asy-Syahid Hassan al-Banna di dalam blog seorang teman, saya jadi teringat. Teringat pada pesan sang murobbi agung ini yang pernah saya baca suatu ketika dahulu. Terasa seolah-olah dia berbicara semula dengan saya seperti dulu. Maka inilah juga yang ingin saya kongsikan bersama sahabat-sahabat semua. Semoga kita yang senantiasa lemah ini mampu juga kembali bangkit setiap kalinya...
"Adakah manusia itu menyangka bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta
~ Al Ankabut: 2-3 ~
***************
1. Ya akhi, janganlah engkau hidup tanpa matlamat. Sesungguhnya Allah tidak menciptakanmu dengan sia-sia dan Dia tidak meninggalkanmu begitu saja
2. Ya akhi, jadikan Allah itu matlamatmu. Dengarilah seruanNya yang bermaksud: "Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu" (Az-Dzariyat: 50)
3. Ya akhi, sesungguhnya apa yang kau bimbangi di dalam kehidupan ini hanya dua perkara: rezekimu dan ajalmu. Dan tidak ada siapa yang dapat menentukan kedua-duanya untukmu kecuali Allah. Maka janganlah kebimbangan terhadap kedua-dua perkara itu menghalangmu daripada menegakkan kebenaran
4. Ya akhii, sesungguhnya umat hanya akan maju dengan pengorbanan. Dakwah hanya akan tegak dengan kesetiaan. Sekiranya engkau hidup untuk umatmu maka berkorbanlah untuk kemajuannya. Dan sekiranya engkau yakin kepada dakwahmu maka berusahalah untuk setia kepadanya
5. Ya akhi, janganlah engkau berkata apa yang engkau tidak buat. Janganlah engkau terpedaya sekiranya manusia menganggap engkau telah bekerja. Apa yang engkau perlu fikirkan ialah Allah mengetahui bahawa engkau benar-benar bekerja. Sesungguhnya manusia sekali-kali tidak dapat melindungimu daripada Allah
6. Ya akhi, tiada seorangpun dari kalangan sahabatmu yang dapat bersama denganmu selain daripada di dunia ini. Namun di sana terdapat seorang sahabat yang akan sentiasa menemanimu di dunia ini dan di akhirat sana. Sahabat itu ialah amal soleh. Maka cubalah sedaya mampumu untuk menjadikannya sebagai sahabatmu setiap waktu. Ingatlah firman Allah yang bermaksud: "Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang soleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al-Mukminun: 51)

"Barangsiapa berusaha 'iffah (menghindar dari yang tidak terpuji) nescaya Allah menjadikannya 'iffah, dan barangsiapa yang merasa cukup nescaya Allah memberikan kecukupan kepadanya." (HR Bukhari)
7. Ya akhi, Allah melihat kepada hatimu. Maka berhati-hatilah. Jangan engkau kotori hatimu dengan perbalahan. Sesungguhnya perbalahan itu merupakan hijab di dunia dan azab di akhirat. Firman Allah bermaksud: "(iaitu) pada hari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syuaraa': 88-89)
8. Ya akhi, berusahalah untuk yakin kepada fikrahmu sehingga ke tahap segala cita-cita dan usahamu tunduk kepadanya. Dengarilah firman Allah Taala bermaksud: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (At-Taubah: 119)
9. Ya akhi, ketika engkau berusaha untuk mencapai matlamat, engkau mesti yakin kepada dua perkara iaitu, engkau akan berjaya dan melaksanakan apa yang diwajibkan ke atasmu. Seandainya perkara pertama tidak sempat engkau raih, engkau tidak terlepas perkara kedua. Firman Allah bermaksud: "Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: 'Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?' Mereka menjawab: 'Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa." (Al-A'raf: 164)
10. Ya akhi, engkau pasti akan mati. Makan jadikanlah kematianmu di jalan Allah. Sesungguhnya kemusnahan dalam menegakkan kebenaran itulah sebenar-benar keabadian. Sesungguhnya pada hari engkau gugur syahid engkau memperolehi kemuliaan, ganjaran, keabadian dan kehidupan. Pada masa yang sama engkau tidak rugi suatu apapun selama-lamanya. Firman Allah bermaksud: "Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki'" (Al-'Imran: 169)

Dari murabbimu,
Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna
Akhbar Mingguan Ikhwan Muslimin, thn ke 4, bil 34, Disember 1936
Kuatkanlah Iman!
Teguhkanlah Tauhid!
Bulatkanlah Tekad!
Bersihkanlah Niat!
Sempurnakanlah Amal!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Akhir-akhir ini, saya rasa begitu tak berdaya. Allah uji dengan kelemahan. Dia hantarkan kesakitan, untuk menguji sejauh mana saya benar boleh bersabar. Dia ingin menguji sejauh mana saya yakin dengan ketentuanNya. Dia mahu uji apakah benar saya ini hamba yang sebenar-benar hamba. Dia mahu uji apa benar saya mampu mengota apa yang selalu dikata.
Sejujurnya, saya rasa saya gagal.
Saya rasa sakit dan saya banyak mengeluh. Saya rasa lemah dan saya biarkan diri rebah. Saya rasa sedih dan saya biarkan ia menguasai. Saya banyak termenung dan saya jadi lupa untuk kembali merenung.
Jadi saya pulang ke rumah di hujung minggu ingin mencari semula kekuatan. Alhamdulillah. Berada dekat dengan keluarga, saya rasa lebih gembira, lebih selamat, lebih kuat. Terasa begitu hebat nikmat keluarga.
Alhamdulillah. Hari ini saya blog-surfing seperti kebiasaan. Masya Allah. Sekilas terpandang potrait Imam asy-Syahid Hassan al-Banna di dalam blog seorang teman, saya jadi teringat. Teringat pada pesan sang murobbi agung ini yang pernah saya baca suatu ketika dahulu. Terasa seolah-olah dia berbicara semula dengan saya seperti dulu. Maka inilah juga yang ingin saya kongsikan bersama sahabat-sahabat semua. Semoga kita yang senantiasa lemah ini mampu juga kembali bangkit setiap kalinya...
"Adakah manusia itu menyangka bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta
~ Al Ankabut: 2-3 ~
***************
1. Ya akhi, janganlah engkau hidup tanpa matlamat. Sesungguhnya Allah tidak menciptakanmu dengan sia-sia dan Dia tidak meninggalkanmu begitu saja
2. Ya akhi, jadikan Allah itu matlamatmu. Dengarilah seruanNya yang bermaksud: "Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu" (Az-Dzariyat: 50)
3. Ya akhi, sesungguhnya apa yang kau bimbangi di dalam kehidupan ini hanya dua perkara: rezekimu dan ajalmu. Dan tidak ada siapa yang dapat menentukan kedua-duanya untukmu kecuali Allah. Maka janganlah kebimbangan terhadap kedua-dua perkara itu menghalangmu daripada menegakkan kebenaran
4. Ya akhii, sesungguhnya umat hanya akan maju dengan pengorbanan. Dakwah hanya akan tegak dengan kesetiaan. Sekiranya engkau hidup untuk umatmu maka berkorbanlah untuk kemajuannya. Dan sekiranya engkau yakin kepada dakwahmu maka berusahalah untuk setia kepadanya
5. Ya akhi, janganlah engkau berkata apa yang engkau tidak buat. Janganlah engkau terpedaya sekiranya manusia menganggap engkau telah bekerja. Apa yang engkau perlu fikirkan ialah Allah mengetahui bahawa engkau benar-benar bekerja. Sesungguhnya manusia sekali-kali tidak dapat melindungimu daripada Allah
6. Ya akhi, tiada seorangpun dari kalangan sahabatmu yang dapat bersama denganmu selain daripada di dunia ini. Namun di sana terdapat seorang sahabat yang akan sentiasa menemanimu di dunia ini dan di akhirat sana. Sahabat itu ialah amal soleh. Maka cubalah sedaya mampumu untuk menjadikannya sebagai sahabatmu setiap waktu. Ingatlah firman Allah yang bermaksud: "Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang soleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al-Mukminun: 51)

"Barangsiapa berusaha 'iffah (menghindar dari yang tidak terpuji) nescaya Allah menjadikannya 'iffah, dan barangsiapa yang merasa cukup nescaya Allah memberikan kecukupan kepadanya." (HR Bukhari)
7. Ya akhi, Allah melihat kepada hatimu. Maka berhati-hatilah. Jangan engkau kotori hatimu dengan perbalahan. Sesungguhnya perbalahan itu merupakan hijab di dunia dan azab di akhirat. Firman Allah bermaksud: "(iaitu) pada hari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syuaraa': 88-89)
8. Ya akhi, berusahalah untuk yakin kepada fikrahmu sehingga ke tahap segala cita-cita dan usahamu tunduk kepadanya. Dengarilah firman Allah Taala bermaksud: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (At-Taubah: 119)
9. Ya akhi, ketika engkau berusaha untuk mencapai matlamat, engkau mesti yakin kepada dua perkara iaitu, engkau akan berjaya dan melaksanakan apa yang diwajibkan ke atasmu. Seandainya perkara pertama tidak sempat engkau raih, engkau tidak terlepas perkara kedua. Firman Allah bermaksud: "Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: 'Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?' Mereka menjawab: 'Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa." (Al-A'raf: 164)
10. Ya akhi, engkau pasti akan mati. Makan jadikanlah kematianmu di jalan Allah. Sesungguhnya kemusnahan dalam menegakkan kebenaran itulah sebenar-benar keabadian. Sesungguhnya pada hari engkau gugur syahid engkau memperolehi kemuliaan, ganjaran, keabadian dan kehidupan. Pada masa yang sama engkau tidak rugi suatu apapun selama-lamanya. Firman Allah bermaksud: "Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki'" (Al-'Imran: 169)

Dari murabbimu,
Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna
Akhbar Mingguan Ikhwan Muslimin, thn ke 4, bil 34, Disember 1936
Kuatkanlah Iman!
Teguhkanlah Tauhid!
Bulatkanlah Tekad!
Bersihkanlah Niat!
Sempurnakanlah Amal!
ஜ♥(¯`•.¸ღ Persediaan Baitul Muslim .ღ¸.•´¯)ஜ♥
Gambar hiasan
Soalan: Bagaimana memilih calon isteri/suami yang baik?
Jawapan: Sesungguhnya kebahagiaan rumah tangga, lahirnya anak yang baik, soleh dan cerdik, serta kekalnya kehidupan rumah tangga adalah terletak kepada pemilihan suami isteri yang baik. Pemilihan ini mestilah dilakukan dengan penuh rasa sedar, tidak dipengaruhi oleh perasaan yang bergolak atau keinginan untuk memperoleh maslahat tertentu yang bersifat sementara. Pemilihan itu mestilah berasaskan dasar yang kukuh sebagaimana yang telah diatur oleh agama yang suci ini.
Akad nikah memberikan kesan yang besar, kekal untuk satu tempoh masa yang panjang serta dipenuhi dengan tanggungjawab. Oleh itu, calon suami isteri mestilah mengambil langkah-langkah yang perlu sebelum akad dijalankan. Hal ini kerana, kebanyakan calon suami isteri sering tersilap langkah dalam menentukan masa depan rumah tangga. Oleh yang demikian, mencari sifat-sifat yang dituntut pada kedua-dua pasangan ialah seperti berikut:
1. Agama yang sahih dan akhlak yang mantap.
Lelaki yang bakal berkahwin mestilah beragama dan mempunyai akhlak yang baik. Begitu juga dengan calon isteri. Penguasaan agama yang baik akan menyebabkan masa depan keluarga akan lebih cerah dan teratur. Jika kita lihat pada hari ini, faktor utama keruntuhan rumah tangga adalah disebabkan kefahaman yang kurang terhadap agama. Sebagai contoh, suami yang panas baran, bakhil, malas berusaha mencari nafkah, tidak wujudkan biah solehah dalam rumah, anak terbiar tanpa ada didikan agama dan banyak lagi masalah sosial yang berlaku. Ini akan membawa kehancuran kepada rumah tangga jika tidak diteliti dengan sungguh-sungguh.
Nabi saw bersabda: Apabila orang yang kamu redhai agama dan akhlaknya datang meminang, hendaklah kamu kahwinkannya. Jika kamu tidak mengahwinkannya, nescaya akan berlaku fitnah dan kerosakan yang besar di atas muka bumi. (Riwayat tirmizi).
Hadis ini telah membuktikan pada kita bahawa, apabila kita membelakangkan agama, pasti kerosakan akan berlaku. Saya kira, tidak perlu untuk saya jelaskan secara panjang lebar, kerana kita sudah maklum di media-media massa dan di dada-dada akhbar telah banyak memaparkan contoh-contoh keruntuhan rumah tangga dalam masyarakat.
Nabi saw bersabda lagi: Seseorang perempuan dikahwini kerana empat perkara: Harta, keturunan, kecantikan dan agamanya. Pilihlah yang beragama, kamu memerlukannya.(Riwayat Bukhari dan Muslim).
Kalimah (kamu memerlukannya) di dalam hadis di atas digunakan dengan maksud memberi galakan dan dorongan. kita sedia maklum bahawa, kita berkahwin adalah kerana ingin memenuhi sebahagian lagi agama. Sebagai contoh, apabila kita berkahwin, kita lebih bersemangat untuk solat malam, puasa sunat, solat-solat sunat, rezeki lebih berkat, pahala-pahala setiap ibadat akan berganda, hati menjadi tenang dan sebagainya.
Maksud beragama dan berakhlak pula ialah taat, mengerjakan amal soleh, menjauhkan hal-hal yang haram serta menunaikan segala tanggungjawab rumah tangga. Hadis ini juga, tidaklah bererti seseorang perlu mengetepikan unsur-unsur keturunan dan kecantikan. Akan tetapi, orang yang beragama dan berakhlak adalah pilihan utama. Di masa yang sama jika kesemua sifat tadi wujud pada seorang wanita, itu adalah satu rahmat daripada Allah dan itulah yang terbaik, kerana kita tidak dapat menafikan fitrah yang ada pada manusia suka kepada perkara-perkara demikian.
2. Keturunan.
Maksud keturunan di sini ialah asal keturunan dan benih yang baik. Dalilnya ialah hadis sahih sebelum ini yang menceritakan bahawa perempuan itu dikahwini kerana empat perkara. Salah satu daripadanya ialah keturunan.
Oleh itu, kita disunatkan memlih pasangan yang baik keturunannya. Ini dapat membantu membina kehidupan rumah tangga yang berkekalan. Sesorang yang lahir dari keturunan yang baik berkemungkinan besar mempunyai pergaulan yang baik sesama keluarga dan dapat melahirkan generasi yang berakhlak mulia (apabila dicintai, dia akan menghormati dan apabila dia marah, dia tidak akan berlaku zalim). Jika kita lihat seseorang yang membesar dari keluarga yang porak peranda, maka sedikit sebanyak akan mempengaruhi pembesaran anak-anak meraka. Sebagai contoh, jika ibu bapanya kerap bergaduh, berkemungkinan besar anaknya akan menjadi ganas dan panas baran.
3. Tidak berkahwin dengan Saudara Terdekat (Kaum Kerabat).
Imam Syafie menjelaskan, seseorang lelaki tidak digalakkan berkahwin dengan saudaranya yang terdekat.
Az-Zanjani menjelaskan: Di antara tujuan perkahwinan ialah menghubungkan ikatan persaudaraan untuk saling tolong-menolong di antara satu sama lain.
Diriwayatkan: Jangan berkahwin denagn saudara yang terdekat, kerana anak yang dilahirkan adalah kurang cergas.
Ini berlaku kerana syahwat terhadap kaum kerabat yang terdekat adalah lemah. Perkara ini, dinyatakan oleh Syarbini di dalam huraiannya terhadap matan Minhaj karangan Imam Nawawi Rahimahullah.
Namun Ibnu Solah berkata, hadis ini tidak mempunyai sandaran yang muktamad. Hadis ini disebutkan oleh Ibnu Athir dalam kitabnya " Annihayah fi gharib al-hadis wal athar ".
Walau bagaimanapun, perkahwinan seumpama ini tidaklah dicela, kerana nabi saw telah mengahwinkan fatimah dengan Ali bin Abi Talib r.a. Nabi saw melakukannya untuk menerangkan bahawa hukumnya adalah harus. Atau nabi saw melakukannya kerana hubungan di antara kedua-duanya tidaklah terlalu rapat kerana Fatimah adalah anak sepupu Ali. Secara umumnya, hubungan di antara keduanya agak jauh.
4. Sekufu.
4. Sekufu.
Yang dimaksudkan dengan sekufu ialah persamaan di antara calon suami dan isteri dari beberapa sudut:
i. Beragama dan baik akhlaknya. Maksudnya lelaki yang fasik tidak sekufu dengan perempuan yang solehah. Firman Allah swt: Adakah orang yang beriman sama seperti orang fasik? Mereka tidaklah sama. As-sajadah ayat 18.
ii. Pekerjaan. Lelaki yang mempunyai kerja yang rendah seperti tukang sapu, tukang bekam dan penggembala kambing tentulah tidak setaraf dengan anak perempuan lelaki alim. Akan tetapi golongn agama setaraf dengan mana-mana pekerjaan.
iii. Tidak mempunyai kecacatan yang boleh menyebabkan berlakunya fasakh dalam perkahwinan. Contohnya lelaki yang gila dan berpenyakit kusta tidak setaraf dengan perempuan yang tidak mempunyai penyakit tersebut.
Sekufu adalah hak perempuan dan walinya. Walaupun ia bukan syarat sah perkahwinan, ia perlu ada untuk mengelakkan wanita dan wali menanggung malu. Ia juga sebagai satu jaminan untuk kekalnya kehidupan bersuami isteri, kerana cara hidup kedua-duanya hampir sama. Mereka tidak perlu lagi mengubah kebiasaan hidup mereka. Sebagai contoh, kalau berkahwin dengan lelaki fasik, maka sudah tentu kehidupan si perempuan yang solehah ini akan dizalimi.
5. Perawan (Masih Dara)
Perawan ialah perempuan yang masih belum berkahwin. Nabi saw menjelaskan kenapa perlu memilih anak dara. Sabda Nabi saw: "hendaklah kamu memilih perempuan yang masih anak dara, kerana mereka menuturkan kata-kata yang baik, mampu mempunyai anak-anak yang ramai dan lebih redha kepada kehidupan yang susah" (Riwayat ibnu majah)
Jabir r.a. menceritakan: "Aku telah berkahwin dengan seorang wanita pada zaman nabi saw. Aku berjumpa dengan Nabi saw. Dan baginda bertanya: "Wahai jabir, adakah kamu telah berkahwin? "Jawabku: "ya." Nabi saw bertanya pula; "kamu berkahwin dengan anak dara atau janda? "Jawabku: "Dengan seorang janda."Nabi saw bertanya lagi: "kenapa tidak dengan anak dara, kamu boleh bergurau dan bermain dengannya?"Aku menjawab. "Wahai Rasulullah, aku mempunyai ramai adik-beradik perempuan. Aku takut ia akan merosakkan hubungan di antara aku dan mereka. 'Nabi berkata: "Ia terpulang kepada kamu. Sesungguhnya perempuan dikahwini kerana agama, harta benda dan kecantikannya. Hendaklah kamu memilih agamanya. Kamu memerlukannya". (Riwayat Bukhari).
6. Lebih baik perempuan itu lebih muda daripada suami.
Perempuan adalah sedia maklum terkenal dengan sifat manjanya. Apabila ia berkahwin, maka ia tidak lagi dapat bermanja dengan ayah serta ibunya. Jadi, suami yang matang akan menggantikan tugasan ayahnya sebelum ini menjaganya dan memanjakannya. Maka dengan secara tidak langsung, suami yang matang akan lebih dapat memberi perhatian, didikan, dan menjaganya dengan baik.
Satu kajian telah dijalankan di Univeriti Sains Republib Of Yaman di Yaman. Kajian kenapa Allah meletakkan kuasa talak hanya pada suami, walhal Allah bersifat dengan maha Adil. Apabila diamati dan dikaji, rupanya manusia mempunyai dua belah otak, sebelah kanan memikirkan perkara yang baik dan sebelah lagi hanya memikirkan perkara yang negatif. Kajian menunjukkan bahawa, apabila isteri marah, maka otaknya akan berfungsi pada satu bahagian sahaja iaitu negatif, akan tetapi suami boleh berfikir menggunakan kedua-dua belak otak ketika marah. Maka isteri akan memikirkan benda yang negatif sahaja dan akan mengeluarkan percakapan apa sahaja ketika marah. Kita sedia maklum bahawa, lafaz talak tidak boleh dibuat main-main dan tidak boeh dipandang dengan sambil lewa.
Hal ini juga telah dibuktikan pada zaman Khalifah Umar Al-khattab, semasa beliau dimarahi dengan isterinya, beliau hanya mendiamkan diri dan memahami situasi isterinya yang sedang marah.
Kesimpulan:
Memilih pasangan yang baik di dalam rumah tangga merupakan kemestian bagi calon suami atau isteri. Hanya rumah tangga yang dibina di atas acuan agama dengan mengikut prinsip-prinsipnya sahaja yang dapat melahirkan titip-titp kebahagiaan dan zuriat-zuriat yang soleh. Kalau kita mengamati apa yang berlaku dalam masyarakat sekarang ialah, ramai perempuan-perempuan melayu yang berkahwin dengan lelaki asing seperti lelaki Pakistan, bangla, atau india yang bekerja di malaysia, mereka menganggap bahawa mereka ini matang serta rajin bekerja walaupun agama mereka seperti celup-celup dalam air. Ini kerana fitrah perempuan perlukan pasangan yang boleh melindungi mereka dalam keadaan senang atau susah. Kalaulah, semua lelaki dapat memainkan peranan mereka sebagai seorang suami yang amanah dan isteri menjalankan tanggungjawab dengan taat, maka perkara ini tidak akan berlaku. Oleh itu, jalan penyelesaiannya sudah ada, iaitu hanya mengikut apa yang agama telah susunkan untuk kita sebagai hamba Allah swt.
Nota:
1. Rujukan buku FIQH MANHAJI MAZHAB SYAFIE oleh Dr Mustofa Al-khin, Dr Mustofa Al-bugha dan Ali Asy-syarbaji.
1. Rujukan buku FIQH MANHAJI MAZHAB SYAFIE oleh Dr Mustofa Al-khin, Dr Mustofa Al-bugha dan Ali Asy-syarbaji.
Subscribe to:
Comments (Atom)